Tuhan izinkan Shania menjadi milikku selamanya



“Tuhan izinkan lah shania menjadi milikku selamanya”
(Inspired by @ShaniaJKT48)


Pagi ini ku awali dengan semangat yg luar biasa...Perkenalkan namaku Muhammad Edwin, saat ini aku masih duduk di bangku sekolah kelas X di salah satu sekolah SMA di daerah jakarta...

Aku mengayuh sepedaku untuk berangkat ke sekolah, sesampainya di sekolah aku menuju tempat duduk ku dikelas, aku duduk dengan teman cewek di kelasku, namanya Beby Chaesara Anadila, sampai di tempat dudukku....
“Eh win tau gk, tadi pagi aku liat ada cewe cantik loh di ruang kepala sekolah, kayaknya sih dia murid baru yg mau masuk sekolah sini” Sahut beby padaku.
“Oh ya, tapi belum tentu masuk kelas kita kan ?” jawabku
“Hm iya jg sih, tapi kalau dia masuk kelas kita, pasti kamu ntr naksir, haha” canda beby
“Pagi2 udah semrawut aja omongan kamu -,-“
Jam pelajaran di mulai, pagi itu pak agus masuk, namun dia tak sendirian, dia dengan seorang perempuan yg memakai seragam sekolah, namun anehnya perempuan itu menundukkan kepalanya, seakan2 dia malu untuk mausk ke kelas kami.

“Selamat pagi anak2, hari ini kalian mendapatkan teman baru, sini nak jangan malu2” tampak pak agus memanggil perempuan yg berdiri depan pintu kelas”Silahkan perkenalkan nama kamu”tambah pak agus.
“Na...nama saya Shania Ju...junianatha” wanita itu memperkenalkan diri dengan rasa yg sedikit gugup dan malu
“Oh shania, cantik juga “ucap ku dalam hati
“Baiklah shania kamu boleh duduk di samping ayana”tampak pak agus menunjuk tempat duduk ayana.
Aku bersyukur shania duduk sama ayana, karna tempat duduk ayana tepat berada di depan ku...
Setelah pelajaran pak agus selesai, kami mendapat kabar bahwa guru selanjutnya berhalangan datang, karna sedang ada rapat, aku menggunakan waktu ini untuk berkenalan dengan shania...

“Hay shania, bo...boleh kenalan gak ?” aku memanggil shania dengan suara yg sedikit terbata2
“Oh ya hay juga, nama aku shania junianatha”shania mengacungkan tangannya serta tersenyum padaku. Entah apa yg ada di benakku, aku merasa senang karna shania mersepon ku dengan baik
“Nama ku Muhammad Edwin, biasa di panggil edwin”aku membalas acungan tangan shania tadi untuk berkenalan. Kami pun berbicara banyak dan membuat kami mulai dekat satu dengan yang lain, walaupun belum sehari kamu berkenalan, tiba2....
“Cie cie yg baru kenal udah dekat aja nih” sahut beby dan ayana yg mengejekku saat aku berbicara dengan shania, shania pun hanya tersenyum...
“Sudah kubilang pasti kamu naksir sama dia win”ucap beby yg membisik ku
“hehehe” jawabku hanya tertawa”
Teng...teng..teng tanda bel istirahat pun berbunyi, aku mencoba mengajak shania kekantin, aku tau dia jg belum tau pasti tata letak sekolah kami.
“Hm shan, ke kantin yuk “ ajakku ke shania untuk makan bareng di kantin
“Iya, bentar ya aku menyimpuni buku2 pelajaran dulu” ternyata shania lagi2 merespon ajak kan ku..
Tak lama kemudian...
“Yuk win ke kantin” shania menarik tanganku dengan ria, aku hanya mampu senyum2 ketika dia memegang tanganku
“i...iyaa yuk shan” jawabku hanya senyum2 sendiri
Sampai dikantin kami berdua memesan makanan, sambil menunggu makanan kami pun berbicara singkat.
“Kamu pindahan darimana shan ?tanyaku ke shania
“Oh aku pindahan dari bandung”jawab shania yg tersenyum padaku
“Kamu suka baca novel atau yg sejenis nya gk ?
“Suka sih, kenapa emang ?”
“Pulangan ke toko buku yuk, hehe iseng2 ngebaca aja” aku menawarkan untuk menuju ke toko buku, sekalian siapa tau shania mau pulang bareng sama aku
“Ke toko buku ya? Hm boleh deh, hehe “ shania ternyata menerima ajakkan ku
“Pulangnya entar sama2 aja ya “
“Gak ngerepotin kan ?” shania memanyunkan bibirnya seakan2 takut merepotkan ku
“Hehe gkpp kok, eh itu makanan nya datang, makan dulu yuk”
“Hehe iya iya”
Setelah makan shania pun mengatakan bahwa dia ingin cepat menuju ke kelas duluan”
“Win aku ke kelas duluan ya, ada yg mau aku tanyakan ke beby dan ayana” shania berdiri dari tempat duduknya dan membayar makannya tadi
“Oh yaudah, hati2 shan” aku tersenyum pada shania, shania pun membalas senyumku.
“Asik banget tadi ceritanya, hehe” jawab bapak2 yg jualan di kantin
“Eh bapak nguping ya” jawabku
“Gk kok, orang mas sama mbak nya ngomongnya keras banget jadi kedengaran”
“Hehehe, yaudah berapa pak mie ayam sama teh es nya” aku mengeluarkan uang dari dompetku untuk membayar makanan tadi
“Sudah di bayar sama mbaknya tadi mas, dia baik kelihatannya ya mas” sahut bapak tadi
“Shania kok bayarin makanan aku”ucapku dalam hati yg sedikit heran
Aku menuju kelas untuk menghampiri shania. Sampai di kelas shania sedang asik berbicara bersama beby dan ayana, aku menghampiri shania....

“Shan, kok kamu bayarin makanan aku tadi, kan aku jadi gk enak” aku berbisik ke shania agar beby dan ayana tak tau..
“Udah gak apa2 kok, hehe” shania membalas bisikkan ku tadi dengan senyum manis dan mata indahnya, mungkin mulai saat itu aku menaruh hati pada shania...
Pulang sekolah aku menunggu shania di depan gerbang, shania pun datang, dari jauh nampak seperti di sinetron2, rambut shania terkibas-kibas tertiup angin, shania pun menghampiriku

“Jadikan ke toko bukunya ?” tanya shania yg sambil tersenyum
“Jadi kok, shan kamu kok senyum2 mulu, entar aku bisa diabetes kalau tiap hari liat senyum manis kamu, hehe”
“Ih gombal, dah yuk berangkat”
“Iya iyaa tuan putri” ledekku pada shania
Kami menuju toko buku, di perjalanan aku mengayuh sepeda ku dengan kencang, shania pun memelukku seakan ia takut jatuh, entah mengapa perasaan ku jadi deg deg ser begini. Kami pun sampai di toko buku, aku memnaca buku tentang cara PDKT yang baik dan benar dengan seorang perempuan, setelah membaca, akupun menghampiri shania...

“Yuk shan balik, entar kamu di cari orang tua kamu”ajak ku ke shania
“Hehe iya, gk beli buku win ?”jawab shania
“Gak cuman baca2 aja kok, dah yuk balik”
Di perjalanan pulang kami mendapat turunan jalan yg menurut kami begitu ekstrim

“Shan gimana kalau kita lewat situ, terus entar aku kayuh sepedanya dan melaju, tapi tanpa rem ya, berani gk ?”ajak ku ke shania, padahal aku jg gugup karna melihat turunan itu seperti jurang
“Ayo siapa takut”seru shania yg seakan2 tidak takut
“Oke 1...2..3” sepeda ku pun menuruni jalan itu dengan kencang, sampai di bawah kami hanya bisa ketawa2 sendiri
“Huft gila banget ya, jantung aku hampir mau copot tau gk” jawab shania yg ketawa2 dan memperbaiki rambutnya
“Hehe iyaa, ini aja masih keringat dingin” jawabku
Kami pun melanjutkan perjalanan menuju rumah shania, sesampainya di sana...
“Masuk dulu win, biar aku buatkan minum”ajak shania untuk masuk kerumahnya
“Tapi gak apa2 nih ?”jawabku
“Hehe gk apa2 kok, yaudah yuk masuk” shania menarik tanganku untuk masuk ke rumahnya, aku pun kembalik tak percaya shania memegang erat tangan ku.
Aku menunggu shania di teras rumahnya, shania pun datang dengan membawa 2 minuman dingin
“Nih win, oh iya makasih ya sudah mau kenalan sama aku, mau jalan atau temani aku kemana aja”shania tersenyum pada ku
“Oh iya gk apa2 kok, lagian kan kamu juga anak baru, sudah kewajiban ku” aku menjawab lalu menghabiskan minuman yg di bawa shania lalu bergegas untuk pulang.
“Yaudah shan aku balik dulu ya, oh ya boleh minta nomor hp kamu ? biar bisa sms’an nanti, hehe” ucap ku ke shania
“Oh iya ini nih 08**********”
“Makasih ya, aku balik dulu, bye....”aku melambaikan tangan ku shania pun melambaikan tangannya padaku
Sampai di rumah aku bergegas untuk mandi, dan setelah mandi, aku mengambil handphone ku untuk sms shania, aku pun memulai chat pada hari itu

“Hay shania, ini aku edwin.”
tak lama kemudian pun shania membalas sms ku “Hay juga win”
“Kamu lagi ngapain nih shan ?”
“Lagi ngerjain tugas yg di kasih guru tadi, kamu sendiri lagi ngapain win ?
“Oh lagi duduk2 di teras rumah sambil gitaran”
“Gitaris ya ?”
“Gk kok cuman senang main gitar aja, besok aku jemput  boleh gk ?”
“Gak ngerepotin nih ?”
“gk kok, hehe “
Akhirnya aku dan shania pun chat bareng sampai salah satu di antara kami mengakhiri chat tadi
Besok pagi aku kembali iseng untuk meng’chat shania

“Selamat pagi bidadari tak bersayap”
“Heh bidadari lagi, aku ini gadis biasa tau”
“Iye iye udah siap ?”
“Udah ku tunggu depan rumah ya”
Aku pun mendatangi rumah shania, dan akhirnya kami berdua berangkat ke sekolah bersama2
Sampai di sekolah kami pun bersama2 menuju ke kelas, namun aku mendengar nyanyian dari cewek yg sepertinya aku kenal suaranya

“Kemesraan ini... janganlah cepat berlalu” ternyata itu beby,ayana dan nabilah, aku tau maksud mereka bernyanyi seperti itu
“Apaan coba nyanyi gitu” sahut ke ke mereka, shania pun hanya tesenyum
“PBJ dulu dong win, shan” sahut nabilah dengan keras
“PBJ bibir lu sumbing, jadian aja belum, udah ah aku sama shania ke kelas duluan ya
Aku dan shania pun meninggalkan mereka bertiga, sampai di kelas shania sudah duduk di tempatnya dan aku juga duduk di tempatku tepat di belakang shania

Jam istirahat tiba, aku mengajak shania ke kekantin, namun shania katanya membawa bekal untuk hari itu, terpaksa aku menuju kantin dengan teman2 cowok di kelasku
Shania curhat pada beby dan ayana...

“Beby, ayana, edwin itu orang nya gimana ya?” tanya shania pada beby dan ayana
“Edwin orang nya asik kok, baik terus perhatian gitu sama teman2nya, ya walaupun sedikit usil”jawab beby
“Dia jg orangnya humoris”tambah ayana
“Oh gitu...”jawab shania dengan senyum2 sendiri
“Kenapa kalian gk jadian aja ?” tanya ayana
“Ah mungkin bagi edwin hanya teman sekelas saja, yang jalan pulangnya searah” jawab shania sedikit sedih
“Tapi kayaknya dia suka deh sama kamu, buktinya dia sering becanda kan sama kamu ” tambah beby
“Ya yang selalu bercanda, padahal kita selalu saling bicara mengapa hari ini, tapi yasudahlah” tambah shania
Ketika aku masuk ke kelas shania,beby dan ayana seperti orang gelisah
“Ada apa ? kok pas aku masuk kalian gelisah ?”
“Hehe gk apa2 kok win” sahut beby yg sedikit gugup
“Oh yaudah”...
Pulang sekolah aku mengajak shania untuk pulang bareng, teryata aku tidak tahu bahwa shania sudah tergabung dalam anggota dance di sekolah ku

“Shan pulang bareng yok ? ajak ku
“Yuk , tapi entar siang aku ada latihan dance”jawab shania yg kembali memanyunkan bibirnya
“Heh sudah ah gk usah manyun gitu, entar ke rumah ku aja, jadi berangkat sama2 lagi ke sekolahnya
“hehe gkpp nih ?”
“Iya gk apa2 kok, yuk pulang”
Sebelumnya aku mengantarkan shania pulang, utnuk berganti baju, shania pun kembali meminta ku untuk masuk ke rumah nya agar bisa kenalan dengan orang tuanya

“Yuk masuk win” ajak shania
“Hhe iya” aku pun masuk ke rumah shania, ternyata di situ sudah ada mama nya shania, aku pun mendatangi mama shania
“Edwin tante, temannya shania” aku menyalim tangan mama nya shania
“Oh jadi kamu yang namanya edwin, shania sering curhat tentang kamu loh nak”
“Mah jangan bicara macam2 ya” teriak shania dari kamarnya
“Hehe bisa aja tante”
“Tinggal di mana nak ? ucap mama shania seakan ingin kenal lebih dekat denganku
“Di perumahan sini juga tante, di blok D no 2”
“Oh gk jauh ya, oh iya tuh shania nya udah siap, hati2 di jalan ya nak” ucap mama shania yg tersenyum akan sikap ramah ku
“Iya tante, jalan dulu ya tante” aku kembali menyalim tangan mama shanin
“Oh iya ini tante saya tadi belikan mie ayam, tadi beli dua, 1 nya buat ibu saya di rumah
“Eh maaf ya nak ngerepotin,”
“Gak apa kok tante, mari tante” ucapku yg membalik sepedaku dan berjalan bersama shania utnuk menuju rumah ku
Sampai dirumahku aku yg berbalik untuk mengajak shania masuk ke rumahku, sampai di dalam rumahku...

“Mah ini shania, shania ini mama aku” shania pun berbalik menyalim tangan mama ku
“Oh ini yg nama nya shania, yg sering buat kamu kegirangan sendiri ya win”
“WTF ! ternyata berbalik mamaku yg membuat aku malu di hadapan shania”ucapku dalam hati
“Pantes aja, cantik gini kok” ucap mama ku yg tersenyum melihat shania
“Hehe bisa aja tante” shania pun berbalik tersenyum pada mamaku
Seusai aku mandi aku menghampiri shania yg sendirian di depan TV

“Mama aku ke mana shan ?
“Oh tadi mama kamu ke tempat temannya katanya”
“Oh gitu, mendingan kamu tidur dulu deh, entar kamu kecape’an loh”
“Tapi gk enak kan sama mama kamu, masa kerumah kamu cuman numpang tidur”
“Udah gkpp, ni bantalnya kamu istirahat dulu aja”
“Hehe makasih ya win” jawab shania yg tersenyum
Shania pun tertidur di samping ku,tiba2...
“Boleh aku pindahin bantalnya di sini win?” tiba2 shania memindahkan bantalnya ke pahaku
“Bo..boleh shan” aku hanya bisa tersenyum
Saat shania tertidur aku mengelus rambut shania dan  sesekali  menyentuh pipinya,  tak lama kemudian shania terbangun...
”Sekarang jam berapa win ?” tanya shania sambil mengucek mata nya
”Ini baru jam set.1, kamu latihan jam 1 kan ? Yaudah kamu cuci muka dulu gih?
Shania pun menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Tak lama kemudian shania balik untuk berisap menuju sekolah untuk latihan dance.
Aku dan shania pun menuju sekolah, sesampai nya di sekolah shania menunggu ku  untuk aku memarkir sepeda ku, seusai itu kami berdua menuju aula, kembali hsnia menggandeng tangan ku yg membuat aku semakin nyaman bersamanya, sampai di aula...
”Cie yg makin hari makin mesra” sahut beby,ayana,nabilah, dan di situ juga ada kak ve, kak kinal, viny, dan sinka
”Cuman sering berangkat dan pulang bareng kok, hehe “ jawabku dengan malu
”Win kamu mending pulang duluan, aku pulangnya mungkin agak sore, entar aku minta jemput ayahku aja” sahut shania yg kembali tersenyum padaku
”Oh yaya , aku balik dulu ya, yang lain aku balik dulu ya” sahut ku ke anak2 dance
“Besok adalah hari yang aku tunggu, besok adalah hari ulang tahun ku, tepat 15 april aku berusia 16 tahun, aky berharap shania akan tahu akan hari spesial ku itu”ucap ku dalam hati
Namun malam itu akau dapat kabar dari kak ve kalau shania masuk rumah sakit karna kecelakaan, tanpa basa basi aku langsung mengayuh sepeda ku dengan kencang, di tengah jalan aku tertabrak mobil, kepala ku terbentur keras ke aspal dan membuat ku mengeluarkan banyak darah, seakan pengelihatanku pun mulai hilang...

Ketika kau terbangun aku sudah berada di rumah sakit, aku memegang kepalaku yg sudah berbalut perban yg lumayan tebal, aku tak sempat berfikir mengapa aku masih bisa hidup, padahal aku mengeluarkan banyak darah ketika tabrakan, lalu aku melihat sekelilingku yg lumayan rame, di situ ada mama, ayahku, adik ku dan anak2 dance sekolahku, aku sempat menanyakan keberadaan shania, namun aku melihat bahwa semua orang menangis...
”Mah shania mana ?! Kak ve shania mana ?! Ayana shania mana ?!” aku mencoba menanya semua orang tentang shania, namun semua hanya menangis semakin menjadi, air matakupun seketika menetes karna aku tidak menerima jawaban atas pertanyaanku, namun kak ve memberanikan diri untuk menjawab...
”Sudah terlambat win, shania sudah gk ada, shania sudah pergi” Kak ve juga tak hentinya menangis apalagi ketika ia menjawab peertanyaanku
”Tapi...kenapa bisa ! Kenapa shania bisa pergi secepat itu kak ?!” jawabku yg membuat aku sedikit frustasi, aku mencoba mengambil pisau dan coba mengakhiri hidupku untuk menyusul shania...
”Edwin sudah biarkan shania tenang di sana! Dia gk mau liat kamu menderita !” jawab ibuku yg sangan sedih melihat ku begini
”Tapi mah aku sudah janji sama shania bahwa aku sama dia kalau kita berdua akan terus bersama !” aku tak kuasa menahan air mataku, aku menyesal tidak bisa mengontrol emosi ku tadi “Kenapa bisa shania pergi secepat itu !” tambahku dengan suara yg keras
”Shania mendonorkan banyak darah untuk kamu win, yang membuat dia kehabisan banyak darah dan akhirnya dia rela mati agar kamu bisa hidup, ini ada surat dari dia untuk kamu” dengan tangis yg masih mewarnai matanya ibuku memberikan ku sepucuk surat terajhir dari shania
Dengan berat hati aku membaca surat itu..
Dear Edwin

            Makasih ya selama ini sudah baik sama aku, kamu sudah mau kenal sama aku dan keluarga ku, aku merasa bahagia bisa kenal sama kamu, aku mendonorkan semua darahku untuk kamu karna aku sayang bahkan cinta sama kamu, dan rasa terima kasih ku  ke kamu karna kamu sudah mau menemani ku selama ini, aku gk tau gimana jadinya kalau aku gk kenal kamu, sekali lagi makasih untuk waktunya selama ini. Sudah kamu jangan nangis ya, biarkan aku tenang di alamku yg sekarang ini, walaupun kita beda alam, aku akan tetap mencintai kamu dan kamu akan tetap ada di hatiku, I love you , thanks for everything :’’)”
Aku hanya bisa terdiam ketika seusai membaca surat terakhir shania, ketika aku terpuruk dalam tangis ku mengenang kenangan ku bersama shania, tiba2 ada yg mengetuk pintu kamarku, ketika aku menghapus air mataku dan melihat ke depan pintu kamarku, ternyata orang itu adalah shania, dia datang dengan membawa kue dengan angka “16” belum sembat aku berbicara mereka pun bernyanyi bersama “Happy birthday to you....Happy birthday to you...Happy birthday Happy birthday Happy birthday to you... Surprize !!!” aku terkejut ketika mereka semua berhasil membuat ku takjub akan surprize yg mereka berikan, ketika aku melihat jam, ternyata tepat pukul 00.00 yg berarti sekarang tanggal 15 april tepat ulang tahun ku ke 16

”Maaf ya win sudah buat kamu khawatir, padahal aku cuman mau ngerjain kamu, makanya aku minta kak ve sms kamu untuk bilang kalau aku masuk rumah sakit, padahal, ini semua juga rencana mama kamu loh” sahut shania yg juga menangis
Aku pun langsung memeluk shania, dan mereka meminta ku untuk mengucapkan harapan ku untuk ulang tahunku yg ke 16 ini
Tuhan aku berharap apa yang aku punya sekarang ini akan tetap menjadi milikki, biarkan aku tetap ada di sisi mereka, terutama orang tuaku dan shania, karna aku mencintai nya Tuhan...,dan aku berharap bisa lebih baik lagi kedepannya”
Akhirnya aku dan shania pun menjadi sepasang kekasih, dan aku berharap dia yang terakhir untukku, I Love You Shania Junianatha <3
“Tuhan izinkan lah shania menjadi milikku selamanya”
TAMAT





4 komentar:

  1. paling lucu dari cerita ini adalah "si edwin cari buku cara PDKT yg baik dan benar. itu lucu sekali wkwkwkwk.....

    BalasHapus
  2. banyak typo nya wkwkwkwk. . . . . tapi ceritanya keren banget .

    BalasHapus
  3. maaf lur bukannya ane berburuk sangka .. tapi kok awal sama bagian tengah cerita kayak ngikutin cerpen orang lain yaa ?

    BalasHapus