Kebun
binatang dan Pulau matahari [Part 2]
Inspired by Jennifer Hanna
Waktu
berputar dengan cepat, namun ketakutan menyelimuti batinku. Diakhir perpisahan
sementaraku dengan hanna, aku hanya mengucapkan bahwa akan pergi hanya 1 tahun,
tapi kenyataannya aku pergi meninggalkannya selama 2 tahun.
Aku mencoba mencari keberadaan hanna. Nomor telponnya tidak aktif, ku coba chat dirinya dimedia sosial pun tak ada balasan. Akhirnya aku pun menghampiri rumah hanna.
Sesampainya disana, aku melihat sebuah tulisan terpampang dipagar rumah hanna, “Rumah dijual, hubungi...........”. Perasaanku kaget tak karuan, kini aku benar-benar sudah kehilangan jejak hanna. Saat ku termenung memikirkan hanna, tiba-tiba seseorang mengagetkanku,
“Mas, ngapain disini ?” tanya nya.
“Saya mau cari seseorang yang dulunya tinggalnya disini, mas. Mas tau sekarang dia tinggal dimana, ya ?” tanya ku balik.
“Cari hanna dan keluarganya ya ? Sekarang dia tinggal di jalan ***********, mas...” jelasnya.
Tanpa basa-basi, aku pun bergegas menuju jalan yang ditunjukkan oleh orang tadi. Dengan mencari tau jalan tersebut, akhirnya aku sampai disalah satu rumah yang ditunjukkan oleh seorang tadi.
Perlahan ku berjalan menuju rumah itu, dengan membawa sebuah kertas dari kakek ku dari malaysia yang ditulis dalam bahasa jepang. Aku juga berniat menanyakan arti tulisan tersebut pada hanna, karna ku tahu, dia bisa berbahasa jepang.
Tok...Tok...Tok
Ku ketuk pintu rumah itu. Selang beberapa saat, seseorang membuka pintu, ternyata seorang ibu rumah tangga,
“Cari siapa ya, dik ?” tanya ibu itu.
“Benar ini rumah jennifer hanna, buk ?” tanyaku balik.
“Hm iya benar, cari hanna, ya ? Temannya ?” ucap ibu itu menanyakan identitasku.
“Oh iya buk, saya temannya hanna, hanna nya ada, buk ?” balasku.
“Hanna ada, sebentar ya...”
Orang tua hanna pun masuk bergegas memanggil hanna, saat ku menghadap halaman rumah hanna, tiba-tiba seseorang menegurku...
“Hay cari aku, ya ?” ucap seseorang wanita yang sampai sekarang suaranya masih ku ingat, ya dia adalah hanna.
“Han, ini aku edwin...” ucapku sambi merunduk merasa bersalah karna terlalu lama waktu ku meninggalkan dia.
“Ngapain kamu kesini ? Aku pikir kamu sudah lupa, hm mending kamu pergi dan gak usah kesini lagi, bahaya...” ucapnya dengan wajah kecewa.
“Bahaya ? Kenapa ? tanya ku heran.
“Pokoknya jangan ganggu hidup aku lagi, kamu pernah bilang kan, liat aku bahagia, kamu juga bahagia. Dan sekarang mending kamu pergi, karna itu yang buat aku bahagia,” balasnya kemudian hendak menutup pintu rumahnya.
“Han sebentar, masih banyak yang mau aku ceritain ke kamu, salah satunya alasan kenapa aku pergi selama ini,” ucapku menahannya.
“Udah lah win, gak ada yang perlu dijelasin ! Itu kertas apa ? Mau dikasih ke aku ? Mending gak usah !” balasnya yang semakin kecewa.
“Ini kertas dari kakek aku, dia bilang cari seorang wanita yang sangat kamu cintai, dan tanya ke dia, apa arti tulisan ini, karna tulisan ini, mengartikan cinta yang abadi,” balas ku lalu membuka kertas tulisan jepang itu.
Seketika hanna terdiam membaca tulisan itu, seakan ia tau apa arti dari tulisan jepang yang diberikan oleh kakek ku untuk ku berikan kepada seorang wanita yang teramat ku cintai.
“Kamu tau artinya ?” tanya ku.
“Artinya... Jangan pernah ganggu hidup aku lagi !” balasnya lalu menutup pintu rumahnya dengan keras
Pupus sudah harapanku untuk bisa dekat bersama hanna. Penyesalanlah yang kini ku rasakan, mengapa begitu lama aku meninggalkannya. Akhirnya aku berbalik arah menuju rumahku.
Sesampai dirumah, ku ambil foto-foto dulu ku bersama hanna. Ku sadari aku begitu salah ketika membuatnya terlalu lama menunggu. Saat kurenungkan semua ini, tiba-tiba handphone ku berdering, tanda sebuah pesan masuk. Ku buke pesan itu dari temanku, Sendi.
“Woy jomblo, nonton theater JKT48 yok ini malem. Btw malem ini show theater Team KIII, lu pasti kagak tau kalau JKT48 sekarang udah ada 2 generasi dan 2 team. Membernya gak kalah sama generasi 1, kalau lu mau ntar kita sama donny...” katanya pada pesan singkat yang ia kirim padaku.
“Penting banget ya ? Yaudah lah, entar ketemu langsung didepan theater, btw mereka bawain setlist apaan ?” tanyaku.
“Setlis boku no taiyo, sip deh...” balasnya.
Akhirnya aku beristirahat sejenak, sebelum malamnya menonton theater JKT48 bersama sendi dan donny. Sore harinya aku bersiap-siap menuju mall fx sudirman. Sesampainya disana aku menghubungi sendi, dan kami pun bertemu didepan theater JKT48.
“WL ?” tanyaku.
“Kami verif sob, lu aja WL sono...” ucap donny
“Elah idiot, kenapa gak bilang, yaudah yaudah gue WL dulu,” balasku kesal.
Setelah sejam WL aku pun mendapatkan tiketku dan antrian bingo pun tiba. Memasuki theater, kami bertiga duduk sederet dibagian tengah.
Kagaena...
“Kenapa dari suara ini gue kenal ya ?” pikirku.
“Kenapa win ? tanya sendi.
“Gak apa sen, cuman heran, suaranya kayaknya gue kenal,” balasku heran.
Dreamin’ Girls !
Lagu pembuka dimulai, namun aku hanya fokus bermain handphone tanap memperhatikan show yang sedang berlangsung, hingga sampai ke unit song yang pertama.
“Kok lu gak merhatikan shownya, win ?” tanya donny.
“Gak apa, eh udah unit song ?” tanyaku.
“Elah kalau gini mending lu gak usah nonton,” sahut sendi.
“Udah-udah, kalau pas lagu himawari tegur gue yak, lagu AKB48 yang paling gue demen itu,” balasku. Terbesit dilagu himawari, aku mengingat sebuah pulau yang ku berikan pada hanna, ya pulau matahari yang kudedikasikan untuk dirinya.
Show terus berjalan, hingga sendi pun menegurku,
“Hoy habis ini himawari,” ucap sendi menyenggol ku.
“Oh iya iyaaa,” balasku lalu mematikan handphoneku dan bersiap melihat member JKT48 membawakan unit song kesukaanku ini.
Member yang membawakan unit song sebelum himawari pun memasuk backstage, dan member yang membawakan unit song himawari pun keluar.
Pandanganku tertuju pada satu member yang sangat mengagetkanku diunit song himawari itu...
“Hanna...” ucapku dalam hati yang tak percaya bahwa dia sekarang adalah member JKT48.
“Jadi alasan dia bilang bahaya tadi, karna dia sudah jadi member JKT48 ?” gumamku seakan masih tak percaya dengan kenyataan ini.
“Eh win kenapa diam ? Katanya lu suka lagu ini, tuh udah saatnya...” ucap donny
“Gak apa don...” balasku merunduk seakan takut menatap hanna diatas panggung itu.
Entah mengapa air mataku pun menetes masih tak percaya dengan semua ini. Sisa show pun tak ku perhatikan dengan terus-terusan merunduk menyesal, mengapa terlalu banyak waktu yang ku buang.
Show theater pun selesai, kini saatnya hi-touch...
“Gue takut...” ucapku pada sendi dan donny.
“Takut ? Kenapa lu ?” tanya sendi
“Gak-gak apa, yaudah yuk siap-siap hi-touch,” balasku dan berdiri untuk bergegas keluar.
Satu persatu member ku lalui sambil bersalaman, saat tiba dihanna, aku hanya menyalam tangannya sambil merunduk lalu mengucapkan satu patah kata,
“Maaf...” ucapku merunduk lalu melepaskan tanganku.
Selesai theater kami bertiga menuju jalan pulang, donny dan sendi menginap dirumahku,
“Win, kok tadi ditheater lu diem aja ? Kenapa ?” tanya donny.
“Bentar...” ucapku mengambil fotoku bersama hanna lalu memberikannya pada donny dan sendi.
“Pasti lu tau apa alasannya...” balasku memberikan foto itu pada mereka.
“Win ini lu gak becanda kan ?!” ucap sendi histeris.
“Ini hanna kan ?!” sambungnya tak percaya.
“Iya itu hanna, itu kenapa gue tadi pas lagu himawari diem aja, soalnya gak percaya dia bakal bawain lagu itu. Dulu sebelum gue pergi keluar negri, gue ada ngasih dia pulau, dan nama pulau itu pulau matahari. Salahnya gue, dulu gue cuman bilang bakal pergi 1 tahun tapi kenyataannya 2 tahun dan mungkin buat dia kecewa sama gue...” balasku merenung.
“Udah gak apa, suatu saat ada kelarnya kok masalah ini. Pulaunya dimana ? ajak temen lu kesana kali win haha” canda sendi.
“Lu pade mau ? Yaudah besok aja, ntar ajak yang lain juga,” balasku.
“Oke sip !”
Padah akhirnya kami bertistirahat dan hatiku masih terus memikirkan hanna, hingga ku terlelap dalam tidur nyenyakku.
Pagi selanjutnya tiba, kami bersiap-siap menuju pantai yang kudedikasikan untuk hanna. Rame-rame ku bersama temanku menuju pantai itu.
Perjalanan yang tak jauh, kami pun tiba di suatu pulau dan pantai yang ku tujukan untuk seorang yang teramat ku cintai, hanna...
“Mas edwin, sudah balik mas ? Kapan baliknya ?” tanya seseorang yang menjaga pulau dan pantai itu, yang sudah sangat keluargu kenal.
“Eh pak didit, sudah pak, 2 hari yang lalu. Antar kami kesana dong pak,” pintaku.
“Pasti mas...” balasnya dan kami naik kapal untuk menuju pulau dan pantai itu.
“Pulau sama pantai ini masih dirawat pak ?” tanyaku.
“Masih mas...” balasnya.
“Siapa yang rawat, pak ?”
“Mba hanna, seminggu 3x dia kesini untuk merawat dan membersihkan pulau ini. barusan kemarin pagi dia kesini sama temannya ngebersihin pulau ini,” ucap pak didit mengagetkanku
“Hanna ?!” gumamku tak percaya. Ternyata hanna masih mengurus pulau ini, dan membuatku semakin bersalah mengecewakan dan menyakiti hatinya karna kepergianku yang terlalu lama.
Tak lamapun kami sampai dipulau ini,
“Gila win, pulaunya keren banget !” ucap sendi.
“Ini buat hanna win ?” tanya donny
“Iyaa, spesial, buat dia...” balasku.
Tak lama kemudian teman-temanku berkeliling sekitar pulau disini. Bermain dan berenang bersama karna pantai juga tersedia. Ricky menghampiriku saat ku sedang berbaring sejenak.
“Win itu siapa ? Kok banyak cewe rame-rame kesini ?” ucap ricky mengagetkanku.
“Siapa ?” tanyaku lalu bangun dari tidurku. Kemudia pandangan kami tertuju pada sekelompok wanita yang menuju pulau ini.
Tak percaya hatiku ketika melihat wanita pertama yang turun dari kapal itu ternyata hanna, dan teman-temannya diJKT48.
“Ini han pulau yang diberi seseorang untuk kamu ? Keren banget...” ucap member JKT48, Viny.
“Ada ya cowok yang mau ngasih pulau sebagus ini ? Cinta banget kali dia...” sahut yona.
Aku berdiri menghampiri hanna yang berdiri sendiri saat teman-temannya melihat pemandangan sekitar pulau sini.
“Maafin aku...” ucapku berdiri disampingnya.
“Kamu gak salah kok, aku yang egois, sebenarnya aku cuman bisa mengerti kondisi kamu, bukan malah menekan kamu, maafin aku juga ya...” balas hanna menangis.
“Kamu gak perlu nangis, terus ingat bahwa aku akan tetap mencintai kamu, dan akan nunggu kamu, sampai hari kelulusan kamu nanti han...” ucapku lalu menjulurkan jari kelingking ku dan hanna membalas dengan menjulurkan jari kelingkingnya.
"Masalah tulisan jepang itu, artinya "Aku sangat mencintaimu, sampai kapan pun itu, dan aku akan berhenti mencintaimu, sampai Tuhan memintaku untuk menghentikan itu..." balas hanna tersenyum padaku dan aku pun ikut tersenyum.
Member JKT48 yang lain pun menghampiri kami,
“Titip hanna ya...” ucapku pada mereka.
“Pasti lah, kan kita juga udah kayak keluarga disini...” balas rona.
“Besok ada setlist baru dari team KIII, nonton ya, aku mau liatkan sesuatu ke kamu, setlist kemarin kan udah himawari yang bersangkutan dengan pulau ini, disetlist baru, bakal ada lagi yang baru untuk kamu...” ucap hanna dna aku hanya menganggukkan kepalaku sambil tersenyum.
Akhirnya mereka memutuskan balik dikarenakan ada latihan. Disaat yang bersamaan, aku dan teman-temanku pun bergegas pulang lalu meng-apply tiket untuk setlist baru team KIII besok.
Besok hari tiba, siangnya sebuah email masuk membuatku senang tak karuan, bukan hanya aku, teman-temanku pun juga, kami memenangkan undian tiket untuk setlis baru.
Sore harinya kami bergegas menuju theater dan menukar tiket, dan malam harinya menyaksikan show setlist baru JKT48, Seishun Girls...
Setelah lagu perlagu dimainkan, kini giliran unit song. Aku terus menunggu unit song yang bawakan hanna, hingga muncul 8 member dengan kostum binatang yang berbeda-beda, hingga pandanganku teralih pada hanna yang menggunakan kostum pinguin. Aku menyadari saat pertama kali dimana bisa bertemu dengannya lagi disebuah kebun binatang saat memberi makan anak pinguin. Ternyata judul lagi ini adalah “Ame no Doubutsuen” yang artinya “Kebun binatang saat hujan”.
Saat bagian dimana hannya menyanyikan lirik “Bahkan sipinguin pun diberikan nama, selalu riang dan gembira” aku hanya mampu tersenyum kala dimana aku dan hanna bisa kembali bertemu disebuah kebun binatang dan kencan berdua saat tak ada seorang pun.
Saat show theater belum selesai, aku memutuskan untuk kelaur duluan, namun aku menulis sebuah surat untuk hanna yg ku titipkan pada sendi. Surat dimana permintaanku agar hanna besok menemui ku dikebun binatang tempat pertama kami bertemu.
Keesokan harinya, aku bergegas menuju kebun binatang itu, memegang gitar kesayangan dan menantikan seorang yang dicintai datang. Teguran suara wanita yang lembut menyadaranku,
“Hay, kenapa kemarin pulang duluan ?” tanya hanna.
“Hm gak apa, aku terlalu kagum sama kamu, eh sini deh duduk, aku mau nyanyiin sebuah lagu buat kamu...”
Hanna pun duduk disebelahku, dan mulai ku petik gitarku menyanyikan lagu JKT48-Ame no Doubutsuen
Kebun binatang saat hujan
Memang sengaja kupilih
Kencan saat tak ada seorangpun
Oh~ sungguh terasa mewah
Seakan hanya dibuka untuk kita berdua
Jerapah Singa
Dan bahkan simpanse pun
Bahkan Gajah dan Zebra
Dan juga Unta
Entah mengapa melihat kepada kita
Pasti mereka merasa iri
Manusia yang saling mencinta
Pasti selalu merasa gelisah
Ekspresi suka, tingkah lakupun
Satu per satu selalu terfikir
Kebun binatang saat hujan
Menjadi tempat rahasia
Jalan-jalan sambil berpegang tangan
Di bangku taman yang basah
Kita bisa tuk saling bermesraan
Kebun binatang saat hujan
Memang sengaja kupilih
Kencan saat tak ada seorangpun
Oh~ sungguh terasa mewah
Seakan hanya dibuka untuk kita berdua
Membelikan makanan-makanan untuk anak rusa
Mengambil foto bersama dengan panda
Bahkan penguin pun diberikan nama
Selalu riang dan gembira
Asal kau tahu diluar pagar
Kita berdua selalu diperhatikan
Kita berdua sepasang insan
Ada dalam bahaya kepunahan
Kebun binatang saat hujan
Dengan perasaan galau
Mengapa dada ini terasa sesak
Apakah karena cinta
Pasti karena terlalu bahagia
Kebun binatang saat hujan
Yang selalu ingin didatangi
Pada suatu saat dengan kekasihku
Ku selalu memimpikannya
Pergi bersama dirinya menuju
Tempat ini
Kebun binatang saat hujan
Menjadi tempat rahasia
Jalan-jalan sambil berpegang tangan
Di bangku taman yang basah
Kita bisa tuk saling bermesraan
Kebun binatang saat hujan
Memang sengaja kupilih
Kencan saat tak ada seorangpun
Oh~ sungguh terasa mewah
Seakan hanya dibuka untuk kita berdua
Aku mencoba mencari keberadaan hanna. Nomor telponnya tidak aktif, ku coba chat dirinya dimedia sosial pun tak ada balasan. Akhirnya aku pun menghampiri rumah hanna.
Sesampainya disana, aku melihat sebuah tulisan terpampang dipagar rumah hanna, “Rumah dijual, hubungi...........”. Perasaanku kaget tak karuan, kini aku benar-benar sudah kehilangan jejak hanna. Saat ku termenung memikirkan hanna, tiba-tiba seseorang mengagetkanku,
“Mas, ngapain disini ?” tanya nya.
“Saya mau cari seseorang yang dulunya tinggalnya disini, mas. Mas tau sekarang dia tinggal dimana, ya ?” tanya ku balik.
“Cari hanna dan keluarganya ya ? Sekarang dia tinggal di jalan ***********, mas...” jelasnya.
Tanpa basa-basi, aku pun bergegas menuju jalan yang ditunjukkan oleh orang tadi. Dengan mencari tau jalan tersebut, akhirnya aku sampai disalah satu rumah yang ditunjukkan oleh seorang tadi.
Perlahan ku berjalan menuju rumah itu, dengan membawa sebuah kertas dari kakek ku dari malaysia yang ditulis dalam bahasa jepang. Aku juga berniat menanyakan arti tulisan tersebut pada hanna, karna ku tahu, dia bisa berbahasa jepang.
Tok...Tok...Tok
Ku ketuk pintu rumah itu. Selang beberapa saat, seseorang membuka pintu, ternyata seorang ibu rumah tangga,
“Cari siapa ya, dik ?” tanya ibu itu.
“Benar ini rumah jennifer hanna, buk ?” tanyaku balik.
“Hm iya benar, cari hanna, ya ? Temannya ?” ucap ibu itu menanyakan identitasku.
“Oh iya buk, saya temannya hanna, hanna nya ada, buk ?” balasku.
“Hanna ada, sebentar ya...”
Orang tua hanna pun masuk bergegas memanggil hanna, saat ku menghadap halaman rumah hanna, tiba-tiba seseorang menegurku...
“Hay cari aku, ya ?” ucap seseorang wanita yang sampai sekarang suaranya masih ku ingat, ya dia adalah hanna.
“Han, ini aku edwin...” ucapku sambi merunduk merasa bersalah karna terlalu lama waktu ku meninggalkan dia.
“Ngapain kamu kesini ? Aku pikir kamu sudah lupa, hm mending kamu pergi dan gak usah kesini lagi, bahaya...” ucapnya dengan wajah kecewa.
“Bahaya ? Kenapa ? tanya ku heran.
“Pokoknya jangan ganggu hidup aku lagi, kamu pernah bilang kan, liat aku bahagia, kamu juga bahagia. Dan sekarang mending kamu pergi, karna itu yang buat aku bahagia,” balasnya kemudian hendak menutup pintu rumahnya.
“Han sebentar, masih banyak yang mau aku ceritain ke kamu, salah satunya alasan kenapa aku pergi selama ini,” ucapku menahannya.
“Udah lah win, gak ada yang perlu dijelasin ! Itu kertas apa ? Mau dikasih ke aku ? Mending gak usah !” balasnya yang semakin kecewa.
“Ini kertas dari kakek aku, dia bilang cari seorang wanita yang sangat kamu cintai, dan tanya ke dia, apa arti tulisan ini, karna tulisan ini, mengartikan cinta yang abadi,” balas ku lalu membuka kertas tulisan jepang itu.
Seketika hanna terdiam membaca tulisan itu, seakan ia tau apa arti dari tulisan jepang yang diberikan oleh kakek ku untuk ku berikan kepada seorang wanita yang teramat ku cintai.
“Kamu tau artinya ?” tanya ku.
“Artinya... Jangan pernah ganggu hidup aku lagi !” balasnya lalu menutup pintu rumahnya dengan keras
Pupus sudah harapanku untuk bisa dekat bersama hanna. Penyesalanlah yang kini ku rasakan, mengapa begitu lama aku meninggalkannya. Akhirnya aku berbalik arah menuju rumahku.
Sesampai dirumah, ku ambil foto-foto dulu ku bersama hanna. Ku sadari aku begitu salah ketika membuatnya terlalu lama menunggu. Saat kurenungkan semua ini, tiba-tiba handphone ku berdering, tanda sebuah pesan masuk. Ku buke pesan itu dari temanku, Sendi.
“Woy jomblo, nonton theater JKT48 yok ini malem. Btw malem ini show theater Team KIII, lu pasti kagak tau kalau JKT48 sekarang udah ada 2 generasi dan 2 team. Membernya gak kalah sama generasi 1, kalau lu mau ntar kita sama donny...” katanya pada pesan singkat yang ia kirim padaku.
“Penting banget ya ? Yaudah lah, entar ketemu langsung didepan theater, btw mereka bawain setlist apaan ?” tanyaku.
“Setlis boku no taiyo, sip deh...” balasnya.
Akhirnya aku beristirahat sejenak, sebelum malamnya menonton theater JKT48 bersama sendi dan donny. Sore harinya aku bersiap-siap menuju mall fx sudirman. Sesampainya disana aku menghubungi sendi, dan kami pun bertemu didepan theater JKT48.
“WL ?” tanyaku.
“Kami verif sob, lu aja WL sono...” ucap donny
“Elah idiot, kenapa gak bilang, yaudah yaudah gue WL dulu,” balasku kesal.
Setelah sejam WL aku pun mendapatkan tiketku dan antrian bingo pun tiba. Memasuki theater, kami bertiga duduk sederet dibagian tengah.
Kagaena...
“Kenapa dari suara ini gue kenal ya ?” pikirku.
“Kenapa win ? tanya sendi.
“Gak apa sen, cuman heran, suaranya kayaknya gue kenal,” balasku heran.
Dreamin’ Girls !
Lagu pembuka dimulai, namun aku hanya fokus bermain handphone tanap memperhatikan show yang sedang berlangsung, hingga sampai ke unit song yang pertama.
“Kok lu gak merhatikan shownya, win ?” tanya donny.
“Gak apa, eh udah unit song ?” tanyaku.
“Elah kalau gini mending lu gak usah nonton,” sahut sendi.
“Udah-udah, kalau pas lagu himawari tegur gue yak, lagu AKB48 yang paling gue demen itu,” balasku. Terbesit dilagu himawari, aku mengingat sebuah pulau yang ku berikan pada hanna, ya pulau matahari yang kudedikasikan untuk dirinya.
Show terus berjalan, hingga sendi pun menegurku,
“Hoy habis ini himawari,” ucap sendi menyenggol ku.
“Oh iya iyaaa,” balasku lalu mematikan handphoneku dan bersiap melihat member JKT48 membawakan unit song kesukaanku ini.
Member yang membawakan unit song sebelum himawari pun memasuk backstage, dan member yang membawakan unit song himawari pun keluar.
Pandanganku tertuju pada satu member yang sangat mengagetkanku diunit song himawari itu...
“Hanna...” ucapku dalam hati yang tak percaya bahwa dia sekarang adalah member JKT48.
“Jadi alasan dia bilang bahaya tadi, karna dia sudah jadi member JKT48 ?” gumamku seakan masih tak percaya dengan kenyataan ini.
“Eh win kenapa diam ? Katanya lu suka lagu ini, tuh udah saatnya...” ucap donny
“Gak apa don...” balasku merunduk seakan takut menatap hanna diatas panggung itu.
Entah mengapa air mataku pun menetes masih tak percaya dengan semua ini. Sisa show pun tak ku perhatikan dengan terus-terusan merunduk menyesal, mengapa terlalu banyak waktu yang ku buang.
Show theater pun selesai, kini saatnya hi-touch...
“Gue takut...” ucapku pada sendi dan donny.
“Takut ? Kenapa lu ?” tanya sendi
“Gak-gak apa, yaudah yuk siap-siap hi-touch,” balasku dan berdiri untuk bergegas keluar.
Satu persatu member ku lalui sambil bersalaman, saat tiba dihanna, aku hanya menyalam tangannya sambil merunduk lalu mengucapkan satu patah kata,
“Maaf...” ucapku merunduk lalu melepaskan tanganku.
Selesai theater kami bertiga menuju jalan pulang, donny dan sendi menginap dirumahku,
“Win, kok tadi ditheater lu diem aja ? Kenapa ?” tanya donny.
“Bentar...” ucapku mengambil fotoku bersama hanna lalu memberikannya pada donny dan sendi.
“Pasti lu tau apa alasannya...” balasku memberikan foto itu pada mereka.
“Win ini lu gak becanda kan ?!” ucap sendi histeris.
“Ini hanna kan ?!” sambungnya tak percaya.
“Iya itu hanna, itu kenapa gue tadi pas lagu himawari diem aja, soalnya gak percaya dia bakal bawain lagu itu. Dulu sebelum gue pergi keluar negri, gue ada ngasih dia pulau, dan nama pulau itu pulau matahari. Salahnya gue, dulu gue cuman bilang bakal pergi 1 tahun tapi kenyataannya 2 tahun dan mungkin buat dia kecewa sama gue...” balasku merenung.
“Udah gak apa, suatu saat ada kelarnya kok masalah ini. Pulaunya dimana ? ajak temen lu kesana kali win haha” canda sendi.
“Lu pade mau ? Yaudah besok aja, ntar ajak yang lain juga,” balasku.
“Oke sip !”
Padah akhirnya kami bertistirahat dan hatiku masih terus memikirkan hanna, hingga ku terlelap dalam tidur nyenyakku.
Pagi selanjutnya tiba, kami bersiap-siap menuju pantai yang kudedikasikan untuk hanna. Rame-rame ku bersama temanku menuju pantai itu.
Perjalanan yang tak jauh, kami pun tiba di suatu pulau dan pantai yang ku tujukan untuk seorang yang teramat ku cintai, hanna...
“Mas edwin, sudah balik mas ? Kapan baliknya ?” tanya seseorang yang menjaga pulau dan pantai itu, yang sudah sangat keluargu kenal.
“Eh pak didit, sudah pak, 2 hari yang lalu. Antar kami kesana dong pak,” pintaku.
“Pasti mas...” balasnya dan kami naik kapal untuk menuju pulau dan pantai itu.
“Pulau sama pantai ini masih dirawat pak ?” tanyaku.
“Masih mas...” balasnya.
“Siapa yang rawat, pak ?”
“Mba hanna, seminggu 3x dia kesini untuk merawat dan membersihkan pulau ini. barusan kemarin pagi dia kesini sama temannya ngebersihin pulau ini,” ucap pak didit mengagetkanku
“Hanna ?!” gumamku tak percaya. Ternyata hanna masih mengurus pulau ini, dan membuatku semakin bersalah mengecewakan dan menyakiti hatinya karna kepergianku yang terlalu lama.
Tak lamapun kami sampai dipulau ini,
“Gila win, pulaunya keren banget !” ucap sendi.
“Ini buat hanna win ?” tanya donny
“Iyaa, spesial, buat dia...” balasku.
Tak lama kemudian teman-temanku berkeliling sekitar pulau disini. Bermain dan berenang bersama karna pantai juga tersedia. Ricky menghampiriku saat ku sedang berbaring sejenak.
“Win itu siapa ? Kok banyak cewe rame-rame kesini ?” ucap ricky mengagetkanku.
“Siapa ?” tanyaku lalu bangun dari tidurku. Kemudia pandangan kami tertuju pada sekelompok wanita yang menuju pulau ini.
Tak percaya hatiku ketika melihat wanita pertama yang turun dari kapal itu ternyata hanna, dan teman-temannya diJKT48.
“Ini han pulau yang diberi seseorang untuk kamu ? Keren banget...” ucap member JKT48, Viny.
“Ada ya cowok yang mau ngasih pulau sebagus ini ? Cinta banget kali dia...” sahut yona.
Aku berdiri menghampiri hanna yang berdiri sendiri saat teman-temannya melihat pemandangan sekitar pulau sini.
“Maafin aku...” ucapku berdiri disampingnya.
“Kamu gak salah kok, aku yang egois, sebenarnya aku cuman bisa mengerti kondisi kamu, bukan malah menekan kamu, maafin aku juga ya...” balas hanna menangis.
“Kamu gak perlu nangis, terus ingat bahwa aku akan tetap mencintai kamu, dan akan nunggu kamu, sampai hari kelulusan kamu nanti han...” ucapku lalu menjulurkan jari kelingking ku dan hanna membalas dengan menjulurkan jari kelingkingnya.
"Masalah tulisan jepang itu, artinya "Aku sangat mencintaimu, sampai kapan pun itu, dan aku akan berhenti mencintaimu, sampai Tuhan memintaku untuk menghentikan itu..." balas hanna tersenyum padaku dan aku pun ikut tersenyum.
Member JKT48 yang lain pun menghampiri kami,
“Titip hanna ya...” ucapku pada mereka.
“Pasti lah, kan kita juga udah kayak keluarga disini...” balas rona.
“Besok ada setlist baru dari team KIII, nonton ya, aku mau liatkan sesuatu ke kamu, setlist kemarin kan udah himawari yang bersangkutan dengan pulau ini, disetlist baru, bakal ada lagi yang baru untuk kamu...” ucap hanna dna aku hanya menganggukkan kepalaku sambil tersenyum.
Akhirnya mereka memutuskan balik dikarenakan ada latihan. Disaat yang bersamaan, aku dan teman-temanku pun bergegas pulang lalu meng-apply tiket untuk setlist baru team KIII besok.
Besok hari tiba, siangnya sebuah email masuk membuatku senang tak karuan, bukan hanya aku, teman-temanku pun juga, kami memenangkan undian tiket untuk setlis baru.
Sore harinya kami bergegas menuju theater dan menukar tiket, dan malam harinya menyaksikan show setlist baru JKT48, Seishun Girls...
Setelah lagu perlagu dimainkan, kini giliran unit song. Aku terus menunggu unit song yang bawakan hanna, hingga muncul 8 member dengan kostum binatang yang berbeda-beda, hingga pandanganku teralih pada hanna yang menggunakan kostum pinguin. Aku menyadari saat pertama kali dimana bisa bertemu dengannya lagi disebuah kebun binatang saat memberi makan anak pinguin. Ternyata judul lagi ini adalah “Ame no Doubutsuen” yang artinya “Kebun binatang saat hujan”.
Saat bagian dimana hannya menyanyikan lirik “Bahkan sipinguin pun diberikan nama, selalu riang dan gembira” aku hanya mampu tersenyum kala dimana aku dan hanna bisa kembali bertemu disebuah kebun binatang dan kencan berdua saat tak ada seorang pun.
Saat show theater belum selesai, aku memutuskan untuk kelaur duluan, namun aku menulis sebuah surat untuk hanna yg ku titipkan pada sendi. Surat dimana permintaanku agar hanna besok menemui ku dikebun binatang tempat pertama kami bertemu.
Keesokan harinya, aku bergegas menuju kebun binatang itu, memegang gitar kesayangan dan menantikan seorang yang dicintai datang. Teguran suara wanita yang lembut menyadaranku,
“Hay, kenapa kemarin pulang duluan ?” tanya hanna.
“Hm gak apa, aku terlalu kagum sama kamu, eh sini deh duduk, aku mau nyanyiin sebuah lagu buat kamu...”
Hanna pun duduk disebelahku, dan mulai ku petik gitarku menyanyikan lagu JKT48-Ame no Doubutsuen
Kebun binatang saat hujan
Memang sengaja kupilih
Kencan saat tak ada seorangpun
Oh~ sungguh terasa mewah
Seakan hanya dibuka untuk kita berdua
Jerapah Singa
Dan bahkan simpanse pun
Bahkan Gajah dan Zebra
Dan juga Unta
Entah mengapa melihat kepada kita
Pasti mereka merasa iri
Manusia yang saling mencinta
Pasti selalu merasa gelisah
Ekspresi suka, tingkah lakupun
Satu per satu selalu terfikir
Kebun binatang saat hujan
Menjadi tempat rahasia
Jalan-jalan sambil berpegang tangan
Di bangku taman yang basah
Kita bisa tuk saling bermesraan
Kebun binatang saat hujan
Memang sengaja kupilih
Kencan saat tak ada seorangpun
Oh~ sungguh terasa mewah
Seakan hanya dibuka untuk kita berdua
Membelikan makanan-makanan untuk anak rusa
Mengambil foto bersama dengan panda
Bahkan penguin pun diberikan nama
Selalu riang dan gembira
Asal kau tahu diluar pagar
Kita berdua selalu diperhatikan
Kita berdua sepasang insan
Ada dalam bahaya kepunahan
Kebun binatang saat hujan
Dengan perasaan galau
Mengapa dada ini terasa sesak
Apakah karena cinta
Pasti karena terlalu bahagia
Kebun binatang saat hujan
Yang selalu ingin didatangi
Pada suatu saat dengan kekasihku
Ku selalu memimpikannya
Pergi bersama dirinya menuju
Tempat ini
Kebun binatang saat hujan
Menjadi tempat rahasia
Jalan-jalan sambil berpegang tangan
Di bangku taman yang basah
Kita bisa tuk saling bermesraan
Kebun binatang saat hujan
Memang sengaja kupilih
Kencan saat tak ada seorangpun
Oh~ sungguh terasa mewah
Seakan hanya dibuka untuk kita berdua
Hanna
merebahkan kepalanya dibahuku, ku peluk ia seraya berkata,
“Hari kelulusanmu akan
tetap ku tunggu, tetap jadi dirisendiri ya, disaat senang pergilah ke kebun
binatang ini memberi makan anak pinguin yang sudah kita beri nama, yaitu
pinguin yang selalu riang dan gembira karna dia selalu menghibur kita. Dikala kamu sedih, datang lah kepulau matahari, siapa tau bisa menghilangkan semua
kerisauanmu, dan disaat kamu butuh cinta, datanglah padaku karna akan ku berikan
semua cinta dan kasih sayang yang tulus ini untuk kamu, hanna....”

Tidak ada komentar:
Posting Komentar