Penyesalan di akhir cerita



Penyesalan di akhir cerita
Inspired by @bebyJKT48

             
Hari ini adalah hari yg aku tunggu2, karna bertepatan hari ini adalah hari pertamaku masuk disekolah baru, karna aku baru saja pindah dari samarinda menuju jakarta. Sebelumnya perkenalkan namaku Muhammad Edwin...
Karna pekerjaan orang tua ku yang harus bekerja dijakarta, aku dan ibuku memilih untuk ikut pindah karna pekerjaan ayahku tersebut.


Aku menuju sekolah baruku, setelah sampai aku melihat sebuah gedung yang amat besar “Etdah ini sekolah besar bener” ucapku sambil melihat sekelilingnya. Setelah kedua orang tua mengurus administrasi akhirnya guru yang akan menjadi wali kelas dan kedua orang tuaku menghampiri ku “Ini pak anaknya ?” sahut guru itu.
“Iya ini anak saya pak” jawab ayahku
“Baiklah nak, mari ikut bapak ke kelas barumu...”ajak guru itu. Aku mengikutinya dari belakang hingga akhirnya sampai disalah satu kelas.



“Perhatian ! Mulai saat ini kalian mendapatkan satu teman baru, sini nak perkenalkan namamu...” ucap guru itu memintaku memperkenalkan namaku.
“Ba..baik pak. Selamat pagi...Per..perkenalkan nama saya Muhammad Edwin, saya pindahan dari Samarinda” ucapku dengan nada yg sedikit terbata2.
“Baik edwin, kamu boleh duduk di samping beby” ujar guru tersebut seraya menunjukkan tempat dudukku. Akhirnya aku duduk disamping gadis cantik yg bernama beby tadi, tapi jujur, aku belum berani untuk menegurnya dengan maksud mengajaknya berkenalan.
Hari ini seperti tidak ada belajar, dan benar pada hari ini guru2 sedang rapat. Aku hanya diam tanpa berucap sepatah katapun hingga tiba2 beby menegurku ““Hey kenapa diam ?” tanya nya
“Emm gkpapa kok” sambil terbata2 aku berbicara, aku memberanikan diri untuk mengacungkan tanganku ke wanita itu dengan maksud ingin berkenalan.
“Namaku.....Edwin”
“Oh iya aku beby” tiba2 dia merespon tanganku yg tadi aku acungkan kedia, dan mulai tersenyum padaku”
“Eh gak kekantin ?”tambahnya sambil bertanya padaku.
“Aku gak tau kantinnya dimana, hehe”
“Aku bawa bekal, mau makan bareng” jawabnya yg lagi2 membuat ku hanya mampu terdiam. Tapi jujur senyum beby lebih manis dan senyumnya juga beda dari cewek2 lainnya “Ya Allah, ini mimpi atau apa...”lagi2 ucapku dalam hati, dan aku mencoba mencubit keras tanganku untuk meyakinkan ini bukan mimpi. Ya rasa sakit kurasakanm benar ini bukan mimpi.
“Hehe gak usah beb, kamu makan aja, aku biar beli minum aja di bawah.”
“Emang kamu tau kantin dimana? Tanyanya. Bodohnya aku, kenapa aku jadi sok tau gini, padahal kan aku baru 2 jam yg lalu pindah kesini.
“Eh iya gak tau” jawabku sedikit bingun
“Yuk ku temanin, entar aku makannya pas sudah selesai temanin kamu ke kantin beli minum, yuk, kasian kamu kan belum tau apa2 tentang sekolah disini, hehe ”Ajak beby
Aku hanya mampu menganggukkan kepala ku, dan mengikutinya seraya menunjukkanku letak kantin sekolah. Setelah aku membeli minum kami kembali kedalam kelas, dan achan pun membuka bekalnya “Aku makan dulu ya win, yakin gak mau bareng ?” ajakknya
“Hm hehe iya gak apa, kamu makan aja” jawabku



Hingga beby selesai makan, aku mencoba mengajaknya jalan sore ini, jujur mulai saat itu aku menyimpan rasa spesial ke beby...
“Beb, sore kosong gak, kalau gak hmmm jalan yuk? Kepantai...”Aku mencoba menawarkan beby untuk jalan bersamaku kepantai.
“Eh yuk, kebetulan sore aku gak ada kerjaan dirumah, nih kamu catat no hpku, biar entar enak komunikasinya, 08..........”Jawab viny yg membuatku sedikit senang, dan akupun mencatat nomor hp viny
“Cie yang makin dekat uhuk uhuk” sahut shania yg berada dibelakang tempat duduk kami.
“Hehe bisa aja shan” jawabku.



Jam pelajaran selesai, hari ini aku bergegas pulang karna ayahku sudah menjemputku, dan ku lihat beby juga sudah dijemput orang tuanya.
Sampai dirumah, aku membuka google map, mempelajari jalan2 yg ada dijakarta. Aku mengirim pesan singkat pada beby “Hay beb, aku lupa nanya nih rumah kamu dijalan mana ? Hehe”
Tak lama beby pun membalas “Oh iya, rumahku dijalan Gatot subroto no 32, rumahku catnya warna kuning tingkat 2” dan aku membalas pesan tersebut “Oh oke oke, ntar aku jemput ya jam 3’an (?)
“Hm iyaa, ditunggu ya” balasannya.
Sudah jam 3, aku begegas menjemput beby, hingga tiba dirumahnya, ya walaupun agak kesusahan mencari rumahnya. Dari kejauhan aku sudah melihat beby berdiri “Eh udah lama nunggunya” ucapku.
“Baru aja keluar rumah, yuk berangkat” jawabnya sambil naik ke sepeda motorku.
Perjalanan yg tak jauh, kami pun sampai dipantai dan mulai berjalan diatas pasir yg indah ini “Win kok bengong” tegur achan
“Eh gak kok” jawabku, tiba2 beby menyimbur ku dengan air, sontak kaget aku pun mengejarnya dan mulai membalas nya dengan simburan air juga, kami pun saling kejar2an, saat aku menarik beby dia hampir saja jatuh, namun tiba2 aku menariknya dan mungkin karna refleks tiba2 aku tak sengaja memeluk achan “Maaf beb” ucapku
“Gak papa kok win, aku yg gak hati2” jawabnya
Kami melanjutkan dengan mengukir nama kami di pasir pantai, aku mengukir nama beby dan beby mengukir namaku ketika namaku dan beby bersebelahan tiba2 beby menambahkan tanda “Love” di pertengahan nama kami berdua “Giman win ? hehe bercanda” ucapnya
“Hehe bagus kok” jawabku dengan senyum
“Duduk dulu win, kita liat sunset yg indah itu” ajak beby sambil menunjuk matahari yg hampir tebenam.
“Sebenarnya, aku suka sama kamu win, dari awal kita ketemu, mungkin aku bersikap aneh depanmu, tapi itu tanda kalau aku suka sama kamu, hehe maaf ya aku lancang, cuman aku gak bisa mendam rasa ini” jawabnya dengan senyum.
Apakah ini mimpi ? Aku baru saja berkenalan dengan beby selama 1 hari, dan tiba2 dia mempunya rasa yang sama denganku. Namun aku rasa ini begitu cepat, jadi aku coba menyadarkan beby bahwa perasaan kami ini memang terlalu cepat. “Beby mungkin kita teman dulu aja, soalnya kita juga baru kenal bukan ? Jadi mungkin lebih baik kita jalani dulu aja” ucapku seraya menenangkannya.
“Tapi win...” 
“Udah kita jalani dulu aja ya...”jawabku mengelus kepalanya.
“Yaudah aku pusing nih, antar aku pulang sekarang aja...”
Akhirnya aku mengantarkannya kembali kerumahnya, diperjalanan tak ada satu kata pun yg keluar dari mulut beby, begitu juga denganku. Hingga sampailah kami dirumah beby...
Sampai dirumah beby, beby bergegas turun dan langsung masuk kedalam rumahnya, dia juga taka mengeluarkan sepatah pun, kondisi ini membuatku merasa aneh, aku menghampiri beby yg belum sampai didepan pintu rumahnya, dan menarik tangannya “Kamu kenapa ?” tanyaku
“Gakpapa” jawabnya singkat.
“Kalau ada masalah tolong cerita, kenapa kamu jadi aneh gini ?”tanya ku lagi.
“Maaf win aku capek, mau istirahat” jawabnya sambil melepaskan tangannya dan masuk kerumahnya.



Dengan perasaan yang sedikit kecewa aku kembali kerumahku, sampai rumah aku mencoba mengirim pesan signkat pada beby, namun tak ada balasan darinya, ku coba untuk menelponnya, dia pun tak ada respon untuk mengangkat, situasi ini makin membuat ku gelisa, aku tak henti2nya memikirkan kejadia aneh hari ini yg membuat beby berubah 180 derajat. Aku terlelap pada tidurku, sesekali aku terbangun karna masih gelisah, akhirnya aku memutuskan untuk tidak tidur, entah hanya memikirkan beby, waktu sholat shubuh tiba, sejenak aku berwudhu untuk sholat dan berdoa pada Yang Maha Kuasa. Selesai sholat aku bergegas mandi, sarapan, hingga jam 7 kurang aku berangkat ke sekolah.
Sampaiku disekolah, aku menuju kelasku, ku lihat beby pindah kebelakang sendirian, hal ini makin membuatku aneh, akhirnya akupun menghampirinya...
“Beb kamu kenapa ? Dari kemarin kok aneh gitu ?”tanyaku
“Gak usah bahas yang kemarin lagi deh” jawabnya dengan nada kesal.
“Oke aku cuman mau minta maaf kalau aku salah, mungkin respon ku kemarin terhadap kejujuran perasaanmu itu buat kamu sedih, aku juga mau jujur kalau aku juga suka sama kamu dari awal ketemu, cuman mungkin memang terlalu cepat untuk kita bikin hubungan baru yg lebih spesial...”ucapku dengan mengungkapkan perasaanku
“Sayangnya kamu mungkin salah ambil keputusan, aku sudah jadian sama rio semalam, tolong jangan ganggu aku lagi, biarkan aku jalan dengan hubunganku dan biarkan aku yg memilih jalan hidupku...” ucap beby yang sontak membuatku kaget. Apakah aku memang salah ambil keputusan terhadadap perkataan beby kemarin. Aku hanya mampu menyesal dan aku juga tau mungkin tak ada kesempatan kedua untukku mendapatkan hati beby dan aku sadar bahwa semua ini hanya berakhir dengan peneysalan ....



Tamat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar