Lindungilah Rena ya Tuhan
Inspired by : @RenaJKT48
Seorang gadis bernama Rena
Nozawa adalah mahasiswi baru ni kampus gue, dia seorang gadis cantik dari
Jepang yang pindah ke Jakarta tanpa alasan jelas yang belum gue ketahui.
Sebelumnya perkenalkan nama gue Arief Awwalin, salah satu mahasiswa di
Universitas di Jakarta. Awal gue ngeliat Rena, gue langsung tertarik dengan
dia. Bagi gue dia adalah seorang gadis yang pendiam di kampus, gue coba untuk
bisa mendekatinya.
Gue punya 2 sahabat yang selalu menemani hari-hari gue, dan mereka
juga 1 kampus sama gue. Namanya Edwin dan Naomi. Bagi gue mereka adalah kedua
sahabat setia gue, mereka saling membantu gue kalau ada masalah apapun itu.
Waktu itu gue cerita dengan nya tentang Rena yang jadi mahasiswi baru di
kampus, dan guepun minta bantuan edwin dan naomi supaya bisa menjodohkan ku
dengan nya.
Rena Nozawa, seorang gadis Jepang cantik jelita yang menarik
hatiku, kucoba mendekati nya meskipun sulit, sampai ahirnya 1 minggu berlalu,
gue pun udah saling kenal dan lumayan akrab dengan Rena tapi anehnya, gue tidak
bisa mengobrol lama jika bertemu dengan nya karena dia sangat diawasi dengan
ayahnya dan juga ketika jam kampus selesai dia tidak boleh kemana-mana dan
harus pulang kerumah.
Edwin dan Naomi yang juga sahabat gue, selalu berusaha membantu
gue supaya bisa mendapatkan Rena, mereka juga berusaha mencari tau siapa Rena
sebenarnya. Saat itu Rena dijemput ayahnya sepulang dari kampus, Edwin dan
Naomi pun bergegas menaiki mobil dan mengikuti nya dari belakang untuk
mengetahui rumah dimana tempat Rena tinggal. Sampai ahirnya Edwin dan Naomi pun
tau rumah tempat tinggal Rena.
Seiring berjalan nya waktu gue dan kedua sahabat gue pun penasaran
ada apa dengan Rena, kami rasa hidupnya selalu dikekang dibawah pengawasan,
sebenarnya apa yang terjadi ?. Saat itu Naomi pun sudah lumayan akrab dengan
Rena, tetapi Naomi belum banyak tau apa yang sebenarnya terjadi pada Rena.
Seiring berjalan nya waktu pun gue makin deket sama Rena, gue sadar gue telah
jatuh cinta dengan nya, tapi gue belum mau mengungkapkan nya. Ada saat itu gue
ajak Rena makan siang sepulang dari kampus, ketika sampai di sebuah tempat
makan, baru kami duduk dan mengobrol sedikit, Ayah nya Rena tibatiba langsung
datang dan menghampiri kita "Rena!! Ada apa kau disini ? Kenapa kau tidak
bilang ke ayah kalau kau sudah pulang ?! Dan kenapa kau jalan dengan seorang
cowok ? Siapa dia !" ucap Ayah Rena. Gue sedikit gugup sedangkan Rena
hanya terdiam dan kaget karena tibatiba ayahnya datang, "Jadi gini om,
saya Arief temannya Rena, kata Rena dia belum makan dari pagi makanya siang ini
saya ajak dia buat makan bareng, terus nanti pulangnya saya bakal antar dia
kerumahnya kok" jawab gue. Ayah Rena pun tidak mau tau dan langsung
menarik tangannya Rena dan langsung membawa nya ke mobil dan berkata "
Jangan ganggu Rena lagi, saya tidak suka anak saya dekat sama seorang cowok !
" ucapnya, gue pun sedikit emosi tetapi masih bisa menahan nya dan
bersabar.
Malamnya gue chat Rena lewat Line, gue pengen dia ceritain
semuanya kenapa Ayahnya terlalu mengekang nya? Tapi dia hanya menjawab tidak
apa apa dan diahir chating malam itu gue mau ajak dia ketemuan lagi besok di
taman belakang kampus sepulang sekolah untuk berbicara suatu hal. Dan semoga
aja besok Ayahnya tidak muncul dengan tibatiba lagi.
Saat jam kampus selesai, gue udah menunggu Rena di taman belakang
kampus, tapi Rena lama sekali. Dan handphoneku berbunyi ada telpon masuk dari
Rena "Eh Rif, ayahku udah jemput nih jadi gimana?" | "Hm
yaudadeh, padahal gue mau ngomong bentar" | "Yaudadeh tunggu ya aku
kesana, aku ijin ke wc sebentar dengan ayahku " | "Okedeh kutunggu
ya" . Rena pun ahirnya tiba dan menghampiriku "Oya ada apa Rif?"
| "Sebenarnya...." | "Sebenarnya apa Rif? aku gabisa lama-lama
lohh soalnya Ayahku udah nunggu dan aku alasan ke wc ini" | "hm gini
ajadeh, boleh gak kalau aku suka sama kamu Rena ?" | Rena pun sedikit
kaget mendengarnya, dan "Hah? suka sama aku? Boleh aja, tapi Jangan sampai
ada perasaan lebih ke aku ya nanti kamu nyesal loh" Rena pun mengedipkan
matanya dan langsung pergi dariku tapi ketika dia berbalik badan ternyata
tibatiba Ayahnya muncul lagi dan berkata "Tadi kamu bilang ke wc tapi kamu
malah datangin cowok ini lagi ? Kamu sudah berbohong pada ayah ! Sekarang cepat
masuk mobil !", rena pun menjawab " maaf yah, oke aku masuk mobil"
dan Ayahnya Rena pun berbicara padaku sebelum pergi " Saya ingatkan sekali
lagi jangan pernah dekatin anak Saya !!!."
Malamnya, "huft lagilagi ada ayahnya" ucapku. Tapi aku
masih penasaran dengan kata-katanya tadi siang yg seakan tidak membolehkan ku
untuk mempunyai rasa lebih ke dia. Esoknya di kampus, ketika jam istirahat gue
coba ajak Rena ke kantin bareng dan mengobrol "Rena, sebenarnya ada apa
dengan ayahmu? Kenapa dia terlalu mengekangmu?" | "Kan aku udah
bilang Rif, gapapa itu sudah biasa, mungkin karena dia terlalu sayang padaku,
yaudah deh Rif aku balik ke kelas dulu ya" | "Oke deh Ren, oiya aku
sayang kamu :)" Rena pun terkejut mendengar kata-kataku tadi kalau aku
mengatakan kalau aku sayang sama dia.
Gue udah cerita semua masalah ini ke Naomi dan Edwin, dan dia akan
membantuku untuk mencari tau apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa Ayahnya
terlalu mengekangnya. Malamnya gue coba kirim pesan ke Rena tapi tiada balasan
dari dia, ketika gue coba telpon ternyata nomornya tidak aktif. Tapi gue baru
ingat kalo dikampus tadi pas gue bertemu dia sepulang dari kampus dia
mengatakan bahwa mulai hari ini handphone nya disita oleh Ayahnya.
Esoknya sepulang dari kampus, Edwin dan Naomi pergi menuju rumah
Rena tanpa sepengetahuanku. Dan ketika mereka sudah sampai rumahnya ayahnya pun
membukakan pintu "Ada apa dan siapa kalian ini ?" , naomi pun
menjawab " Saya naomi dan dia edwin om, kami berdua adalah teman nya Rena
di kampus" , Ayahnnya pun menjawab " Oh iya tapi maaf Rena tidak
boleh bertemu siapa-siapa" dan Naomi pun kembali berkata "Emangnya
Rena kenapa om? Dia bukan orang yang berpenyakitan kan yang harus selalu di
bawah pengawasan om?" | "Kalau kamu tidak tahu apa-apa lebih baik
kamu diam! Baik! Saya kasih tau keadaan Rena. Selama ini Rena sakit. Dia
benar-benar sakit." | "Maksud om?" tanya Naomi yang tidak
mengerti. | "Dia terkena penyakit sindrom guillain barre. Kalian tau apa
itu? Itu penyakit infeksi pada sarafnya. Kemungkinan dia tidak bisa pulih
adalah besar yaitu 95%, dan kemungkinan dia bisa sembuh adalah 5%. Kalian tahu
kan selama ini kenapa saya tidak mau Rena berhubungan dengan teman-temannya?
Karena saya tidak mau begitu dia pergi semua orang akan merasa kehilangan dia.
Dan kalian mengerti kan saya berbuat ini bukan karena saya jahat." |
"jadi selama ini Rena penyakitan? tanya naomi yang mulai menangis. Naomi
dan Edwin pun bertanya apa yang harus mereka lakukan karena mereka sudah tidak
bisa berbuat apa-apa lagi. | "Kalian tidak perlu membantu apa-apa,
penyakit ini sudah tidak bisa terselamatkan, dan besok lusa Rena akan balik ke
Jepang untuk pengobatan lagi, kalau berhasil maka penyakitnya akan bisa
disembuhkan. jika tidak, waktu hidupnya akan berahir 2-3 hari lagi. Makanya
besok dia sudah harus berada di jepang." . Dan mulai besok Rena sudah tidak
tinggal disini lagi dan akan menetap di Jepang hingga dia meninggal karena
penyakitnya" ucap Ayahnya Rena dan langsung menutup pintu.
Naomi dan Edwin pun merahasiakan semua ini dan mulai membuatku
melupakan Rena demi kebaikanku, karena baginya jika ia memberitahuku tentang
semua ini pasti menurutnya gue akan kaget dan shock berat. Esok hari, saat itu
tibatiba Rena pun lewat depan kelas gue dan gue menarik tangan nya sambil
berkata "Rena, gue pengen jujur, gue jatuh cinta sama lo" | "Aku
udah bilang ke kamu kan Rif kalau jangan jatuh cinta sama gue, plis Rif cukup
gue yang jatuh cinta sama lo, jangan lo yang jatuh cinta sama gue!" |
"hah? Lo jatuh cinta sama gue juga? Tapi.. Tapi kenapa lu gabolehkan gue
jatuh cinta sama lo?" | "pokoknya gue gamau lo jatuh cinta sama gue
Rif !" ucap Rena sambil menangis dan pergi dariku". Dan akupun
semakin bingung apa yang terjadi sebenarnya ?
Saat Rena pergi, tibatiba handphone nya berbunyi dan mendapat
panggilan dari ayahnya "Rena kamu dimana? Ketika sudah jam pulang langsung
pulang ya sudah ayah tunggu di depan kampus !" | "Oke yah" jawab
Rena. Disini Rena tidak tahu kalau sepulang dari kampus ini dia akan langsung
dibawa ayahnya ke Bandara dan menuju Jepang, karena ayahnya tidak mau Rena
kabur karena tau dia akan dibawa ke Jepang. Hanya Edwin dan Naomi lah yang
mengetahui kalau Rena akan ke dibawa ke Jepang, dah ayahnya Rena pun meminta
Edwin dan Naomi untuk merahasiakan hal ini oleh siapapun termasuk Rena, dan
Gue.
Saat pulang sekolah, Rena menuju mobil ayahnya untuk pulang,
ayahnya pun langsung mengemudi mobil ke bandara tanpa sepengetahuan Rena. Di
waktu yang bersamaan gue merasa risih, gue punya firasat tidak baik ke Rena,
gue mencari nya dan Edwin dan Naomi pun menghampiri ku dan mereka menceritakan
semua tentang Rena dan membongkar semua rahasia nya. Gue sangat terkejut dengan
penyakitnya. dan dia akan menuju Jepang sekarang juga, tapi bagiku itu tidak
masalah dan tidak akan mundur karena aku sangat mencintai nya, tetapi yang aku
pusingkan ini adalah penyakitnya yang bisa membuat dia meninggal dengan waktu
sesingkat ini. "Lindungilah dia ya Tuhan" doaku waktu itu.
Bergegas ku dengan Edwin dan Naomi menyusulnya ke Bandara.Ketika
sampai disana, kami bertiga pun ahirnya menemukan Rena yang sedang menangis dan
meminta pulang karena tidak mau pergi ke Jepang karena Rena tidak ingin
berpisah denganku. Saat itu Rena melihatku dan langsung menghampiri ku dan
"Rif, aku disuruh ayahku ke Jepang, aku gakmau kesana, aku tidak ingin
balik ke jepang, aku takut dengan pengobatan nya, dan aku tidak ingin
meninggalkanmu" | guepun ambil bicara "Rena, aku kalau kamu sayang
sama aku kamu harus ikut ke Jepang dengan ayahmu, kamu memang harus kesana
menjalankan pengobatanmu, supaya penyakitmu bisa sembuh". Rena pun tetap
ngotot sampai ahirnya dia ingin ke Jepang tapi dengan satu syarat, yaitu gue
juga harus ikut ke Jepang. "Oke Rena, sebentar lagi pesawatmu akan take
off, kamu sudah harus ke Jepang. Aku akan menyusulmu besok lusa" ucapku
sambil tersenyum "kamu janji kan Rif bakal nyusul aku? Janji ya jangan
bohong, aku tunggu" ucap Rena sambil menyium keningku dan akupun terkejut
saat itu. Dan disini gue tau kalau kita sudah saling memiliki rasa yang kebih.
Sampai ahirnya Rena dan Ayahnya pun menuju pesawat yang dinaikinya.
"Selamat jalan Rena, semoga sampai Jepang dengan selamat dan semoga
pengobatanmu bisa berhasil dan penyakitmu akan sembuh" ucapku dalam hati.
"Lindungilah Rena ya tuhan" doaku saat itu.
2 hari berlalu, 2 hari itu juga ke khawatiran ku tak kunjung usai,
kembali ku berdoa dalam hati "Lindungilah Rena ya tuhan" dan dihari
ini disitulah hari dimana aku akan menyusul Rena, tetapi di pagi hari aku
mendengar kabar sangat baik sekali disitulah aku sangat senang sekali saat Rena
menelponku dan mengatakan bahwa ini diluar dugaan karena penyakitnya sudah
tersembuhkan. Dan Rena pun menyuruhku tidak perlu menyusulnya ke Jepang karena dia
akan kembali ke Jakarta hari itu juga dan dia juga mengatakan kalau Ayahnya
sekarang merestui nya jika ingin dekat denganku bahkan sampai berpacaran. Pagi
itu juga rasa syukur dan senyumku tak kunjung usai saat mendengar hal ini.
Malam hari kemudian, gue coba telpon Rena tapi handphone nya tidak
aktif, kucoba telpon ayahnya dan tidak aktif juga. Pikirku dia pasti sudah
sampai di Jakarta karena katanya dia pulang hari itu juga. Tapi yasudahlah,
malam itu karena gue kecapean, gue pun tertidur. Saat pagi tiba, kembali kucoba
menelpon Rena dan Ayahnya untuk menanyakan dimana dia dan apakah sudah sampai
di Jakarta. Tetapi, kembali handphone mereka tidak aktif, entah kenapa pagi itu
gelas minum berisi air putih dikamarku pecah, pertanda apa ini ?.
Dan dipagi itu aku mendengar kabar di televisi kalau satu-satunya
pesawat Lion Air dari Jepang menuju Indonesia kemarin telah menghilang dan
belum mendarat sampai sekarang.
"REEENNNNAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!" Teriak ku sekencang
mungkin. "Lindungilah Rena ya Tuhan, semoga dia baikbaik saja" doaku
pagi itu sambil meneteskan air mata.
Bersambung~
by : @ariefawwalin

sehat gan?
BalasHapus