Terima
kasih idola tak terlihat [Part II]
Inspired by...
Inspired by...
Kebahagian
terus mewarnai hati putra setelah iya menonton teater JKT48. Tak ada hentinya
ia terus tersenyum, dan kemana pun ia pergi, Putra selalu membawa kertas yang
diberikan oleh member sekaligus kapten JKT48 saat ia menonton teater, ya,
Melody Nurramdhani Laksani.
Sore hari kalaPutra sedang duduk didepan rumah sambil terus memgang kertas ucapan dari sang kapten JKT48 itu, tiba-tiba iya terkejut karna sahutan Edwin yang berasal dari depan rumahnya,
“Putra !!!” sahut Edwin yang mengagetkannya.
“Eh Edwin, kenapa teriak-teriak ?” tanya nya lalu perlahan mencoba menghampiri Edwin.
“Kamu duduk aja, ada yang mau aku kasih tau ke kamu, Put,” sambung Edwin.
“Kamu mau ngasih tau apa, win ?” tanya Putra lagi lalu Edwin membantunya untuk duduk kembali.
“Gini tadi malam, Melody nulis sesuatu di G+, itu media sosial juga,” terang Edwin.
“Oh iya, dia nulis apaan emang, Win ?”
Edwin langsung membuka handphonenya lalu mulai membaca kan tulisan Melody yang ia ungkapkan di G+ miliknya.
“Hallo selamat malam...
Malam ini aku senang banget, karna tadi banyak banget yang datang ke teater JKT48 untuk menyaksikan show teater Renai Kinshi Jourei...
Kami selalu mencoba untuk menghibur kalian semaksimal mungkin yang bisa kamu berikan, karna menurut kami, kalian itu penyemangat kami yang selalu mensupport kami...
Terima kasih untuk supportnya ya !!!
Oh iyaa, aku mau cerita sesuatu nih, jadi kemarin aku kan ketemu tuh sama seseorang, hm dia memiliki kekurangan fisik, yaitu gak bisa melihat. Jadi kemarin aku ketemu dia saat dia lagi duduk sendiri, aku tanya tuh “mau nonton teater JKT48 ya?” terus dia jawab “iya nih, tapi aneh, orang sepertiku mau nonton teater JKT48. Disana temanku sedang mengantre tiket. KARENA BEGINI aku harus nunggu disini”. Aku bingung dia bilang kata “karena begini” akhirnya aku liat ke hadapan dia dan buat aku tau kenapa dia melontarkan kata itu. Saat teater selesai, aku tanya ke dia gimana rasanya nonton teater JKT48, dan dia cuman jawab kalau dia gak bisa ngomong apa-apa karna kita telah menghibur fans.
Aku terharu karna ada orang yang gak bisa melihat tapi mau nonton theater JKT48. Hmm 2 hari lagi ada Event handshake nih, jangan lupa ya untuk beli tiketnya dan kita ngobrol sama-sama. Aku juga berharap seseorang yang aku temui saat itu datang, karna masih banyak hal yang mau aku tanya ke dia hehe...
Yaudah selamat malam yaa tetap support JKT48 !!!”
Begitulah isi G+ yang itu tulis saat teater usai dimana kali pertama Putra menonton teater. Usai Edwin membacakan isi G+ itu, tiba-tiba air mata keluar dari sebuah mata yang tak mampu melihat, ya mata Putra.
“Itu dia yang Melody tulis, Put,” ucap Edwin.
Putra hanya diam dan terus merunduk seraya air mata terus mengalir.
“Aku ngerti kok, tapi dia bangga sama kamu, walaupun dengan kekurangan fisik kamu, tapi dia menghargai usaha kamu untuk nonton teater JKT48. Hm besok ada handshake diteater, kamu mau berpartisipasi ?” tanya Edwin.
“Aku cuman senang, Win. Suara dia begitu buat aku tenang. Dari suaranya pun aku bisa tau, kalau dia orang yang baik dan pastik cantik !” ungkap Putra.
“Kamu benar, Put ! Dia emang member tercantik di JKT48,” balas Edwin.
“Oh iya yang event handshake itu apa, Win ?” tanya Putra.
“Event handshake itu kamu bisa salaman terus bicara sama member JKT48 secara langsung, Put. 1 tiket berlaku untuk 10 detik, seru kan ?” balas Edwin lagi memperjelas semua nya.
“1 tiket nya berapa harganya, Win ?”
“Kalau harga 1 tiket 40rb, kamu mau ikutan ?” tanya Edwin meyakinkan Putra.
“Iyaa...aku mau ikut event itu, Win...” jawab Putra tersenyum.
“Yaudah besok aku jemput kamu pagi ya, Event handshake dimulai jam 10 pagi, Put. Aku balik dulu yaa...” ucap Edwin lalu bergegas balik kerumahnya.
Putra masuk kedalam rumahnya dengan perasaan bahagia. Terus terbesit dibenaknya tentang ungkapan G+ melody yang menyangkut dirinya. Ia bertekad bahwa di Event handshake nanti dia ingin berbicara banyak bersama sang kapten JKT48, Melody.
Dengan terpaksa Putra harus mencongkel celengannya demi mengikuti Event handshake yang akan diadakan besok. Ia sudah izin dengan orang tuanya untuk mencongkel tabungannya, dan Putra pun mengambil uang secukupnya untuk Event handshake besok.
Esok hari tiba. Putra sudah bersiap-siap untuk mengikuti Event handshake diteater. Edwin pun menjemput Putra dan berangkat menuju theater bersama.
Dengan menggunakan bis, mereka pun sampai didepan mall salah satu dijakarta kawan jendral sudirman. Memasuki mall, Edwin terus mengawasi Putra sambil merangkulnya. Tiba di depan teater yang sangat gemuruh membuat Edwin semakin ketat menjaga temannya itu. Saling dorong sana-sini, Edwin kembali membawa Putra ketempat kemarin ia meminta Putra menunggunya.
“Kamu tunggu disini ya, aku mau antre tiket handshake. Aku mau handshake sama Nabilah, kamu mau handshake sama Melody kan ? Berapa tiket ?” tanya Edwin.
“Pesenin 10 tiket Win, banyak hal soalnya yang mau aku bicarain hehe...” balas putra tersenyum.
“Okee deh. Oh iya Melody kan member terkenal tuh, kalau misanya tiket handshake sama dia sold out atau cuman ada beberapa aja gimana ?” tanya Edwin dan kali ini semangat Putra untuk handshake dengan Melody pun hampir patah.
“Ya kalau emang cuman ada beberapa gak apa kok, Win. Kalaupun sold out mungkin belum rezeki hehe...” balas putra merunduk sambil tersenyum.
“Yaudah aku kesana dulu yaa...” ucap Edwin lalu meninggalkan putra sejenak karna ia akan menukar tiket handshake.
Edwin pun meninggalkan Putra. Cukup lama Putra menunggu sambil terus merasakan ramainya suasana diteater JKT48 dan membuatnya tak sabar untuk handshake dengan Melody, seseorang yang selama ini membuat teka-teki dibenaknya.
Edwin kembali menghampiri Putra ketika ia usai menukar tiket...
“Put...” ucap Edwin dengan nada lesu dan duduk disamping Putra.
“Iyaa kenapa, Win ? Gimana tiketnya masih tersedia ?” tanya Putra.
“Maaf ya, Put. Tiket handshake sama Melody nya sold out. Hm kamu mau nukar buat handshake sama member lain ?” tawar Edwin namun kini ia melihat raut wajah yang berubah dari putra.
“Hm gitu ya. Gak usah, Win. Mungkin memang belum rezeki, yaudah kamu handshake aja disana, kamu kan ingin ketemu idola kamu, lagian kalau rezeki gak kemana kok. Oh iya kalau misal kamu ketemu Melody disana titip salam dari aku yaa...” ucap Putra tersenyum.
“Yakin, Put ? tanya Edwin meyakinkan.
“Iyaa yakin kok, Win...” balas Putra yang tersenyum agar sahabatnya bisa melanjutkan event handshake itu.
“Duduk ditempat ini aja aku bersyukur, karna tempat ini adalah tempat pertama kali aku ketemu sama Melody...” sambung Putra tersenyum.
Edwin menepuk pundak Putra tanda ia ingin pergi menuju barisan handshake dengan idola orang-orang disekitar situ lebih tepatnya fans JKT48.
Nabilah adalah oshi Edwin. Edwin pun mengambil barisan yang menujukan handshake bersama Nabilah yang berada dijalur 5. Edwin melihat Melody ada dijalur 3. Setelah handshake bersama Nabilah, Edwin menghampiri Melody saat dijalur keluar...
“Melody...” bisik Edwin agar tak terlihat petugas yang menjaga jalannya event handshake.
Apa daya, Edwin pun ketahuan dan petugas langsung memaksanya keluar dari teater. Melihat fansnya diperlakukan seperti itu, Melody langsung keluar dari bilik handshake-nya.
“Eh pak sebentar, ada apa ini ?” tanya Melody saat Edwin diseret keluar dari teater.
“Ini mbak, dia tadi coba memanggil mbak, kan ada diperaturan gak boleh seperti itu, jadi saya bawa dia keluar,” balas petugas itu.
“Sebentar-sebentar, biar dia ngomong dulu...” ucap Melody dan petugas itu melepaskanku.
“Ada apa ya ?” tanya Melody pada Edwin.
“Aku cuman mau nyampaikan salam dari teman aku ke kamu, Mel...” jawab Edwin.
“Teman kamu ? Siapa, ya ?” tanya Melody lagi pada Edwin.
“Teman aku nama nya Putra, fans kamu yang gak bisa melihat itu. Yang ketemu sama kamu saat dia lagi duduk didekat tempat bermain 2 hari lalu, yang kamu beri sebuah kartu ucapan itu...” balas Edwin dan membuat Melody kaget.
Seketika sunyi. Kini Melody paham siapa Putra itu yang di maksud oleh Edwin. Melody pun tersenyum lalu menanyakan keberadaan putra sekarang.
“Sekarang dia dimana ?” tanya Melody.
“Ditempat pertama kali kalian ketemu...” balas Edwin.
Melody hanya mengangguk dan tersenyum lalu kembali ke biliknya untuk melanjutkan sesi handshake dan melayani fans yang ingin handshake bersama dirinya.
Sore hari kalaPutra sedang duduk didepan rumah sambil terus memgang kertas ucapan dari sang kapten JKT48 itu, tiba-tiba iya terkejut karna sahutan Edwin yang berasal dari depan rumahnya,
“Putra !!!” sahut Edwin yang mengagetkannya.
“Eh Edwin, kenapa teriak-teriak ?” tanya nya lalu perlahan mencoba menghampiri Edwin.
“Kamu duduk aja, ada yang mau aku kasih tau ke kamu, Put,” sambung Edwin.
“Kamu mau ngasih tau apa, win ?” tanya Putra lagi lalu Edwin membantunya untuk duduk kembali.
“Gini tadi malam, Melody nulis sesuatu di G+, itu media sosial juga,” terang Edwin.
“Oh iya, dia nulis apaan emang, Win ?”
Edwin langsung membuka handphonenya lalu mulai membaca kan tulisan Melody yang ia ungkapkan di G+ miliknya.
“Hallo selamat malam...
Malam ini aku senang banget, karna tadi banyak banget yang datang ke teater JKT48 untuk menyaksikan show teater Renai Kinshi Jourei...
Kami selalu mencoba untuk menghibur kalian semaksimal mungkin yang bisa kamu berikan, karna menurut kami, kalian itu penyemangat kami yang selalu mensupport kami...
Terima kasih untuk supportnya ya !!!
Oh iyaa, aku mau cerita sesuatu nih, jadi kemarin aku kan ketemu tuh sama seseorang, hm dia memiliki kekurangan fisik, yaitu gak bisa melihat. Jadi kemarin aku ketemu dia saat dia lagi duduk sendiri, aku tanya tuh “mau nonton teater JKT48 ya?” terus dia jawab “iya nih, tapi aneh, orang sepertiku mau nonton teater JKT48. Disana temanku sedang mengantre tiket. KARENA BEGINI aku harus nunggu disini”. Aku bingung dia bilang kata “karena begini” akhirnya aku liat ke hadapan dia dan buat aku tau kenapa dia melontarkan kata itu. Saat teater selesai, aku tanya ke dia gimana rasanya nonton teater JKT48, dan dia cuman jawab kalau dia gak bisa ngomong apa-apa karna kita telah menghibur fans.
Aku terharu karna ada orang yang gak bisa melihat tapi mau nonton theater JKT48. Hmm 2 hari lagi ada Event handshake nih, jangan lupa ya untuk beli tiketnya dan kita ngobrol sama-sama. Aku juga berharap seseorang yang aku temui saat itu datang, karna masih banyak hal yang mau aku tanya ke dia hehe...
Yaudah selamat malam yaa tetap support JKT48 !!!”
Begitulah isi G+ yang itu tulis saat teater usai dimana kali pertama Putra menonton teater. Usai Edwin membacakan isi G+ itu, tiba-tiba air mata keluar dari sebuah mata yang tak mampu melihat, ya mata Putra.
“Itu dia yang Melody tulis, Put,” ucap Edwin.
Putra hanya diam dan terus merunduk seraya air mata terus mengalir.
“Aku ngerti kok, tapi dia bangga sama kamu, walaupun dengan kekurangan fisik kamu, tapi dia menghargai usaha kamu untuk nonton teater JKT48. Hm besok ada handshake diteater, kamu mau berpartisipasi ?” tanya Edwin.
“Aku cuman senang, Win. Suara dia begitu buat aku tenang. Dari suaranya pun aku bisa tau, kalau dia orang yang baik dan pastik cantik !” ungkap Putra.
“Kamu benar, Put ! Dia emang member tercantik di JKT48,” balas Edwin.
“Oh iya yang event handshake itu apa, Win ?” tanya Putra.
“Event handshake itu kamu bisa salaman terus bicara sama member JKT48 secara langsung, Put. 1 tiket berlaku untuk 10 detik, seru kan ?” balas Edwin lagi memperjelas semua nya.
“1 tiket nya berapa harganya, Win ?”
“Kalau harga 1 tiket 40rb, kamu mau ikutan ?” tanya Edwin meyakinkan Putra.
“Iyaa...aku mau ikut event itu, Win...” jawab Putra tersenyum.
“Yaudah besok aku jemput kamu pagi ya, Event handshake dimulai jam 10 pagi, Put. Aku balik dulu yaa...” ucap Edwin lalu bergegas balik kerumahnya.
Putra masuk kedalam rumahnya dengan perasaan bahagia. Terus terbesit dibenaknya tentang ungkapan G+ melody yang menyangkut dirinya. Ia bertekad bahwa di Event handshake nanti dia ingin berbicara banyak bersama sang kapten JKT48, Melody.
Dengan terpaksa Putra harus mencongkel celengannya demi mengikuti Event handshake yang akan diadakan besok. Ia sudah izin dengan orang tuanya untuk mencongkel tabungannya, dan Putra pun mengambil uang secukupnya untuk Event handshake besok.
Esok hari tiba. Putra sudah bersiap-siap untuk mengikuti Event handshake diteater. Edwin pun menjemput Putra dan berangkat menuju theater bersama.
Dengan menggunakan bis, mereka pun sampai didepan mall salah satu dijakarta kawan jendral sudirman. Memasuki mall, Edwin terus mengawasi Putra sambil merangkulnya. Tiba di depan teater yang sangat gemuruh membuat Edwin semakin ketat menjaga temannya itu. Saling dorong sana-sini, Edwin kembali membawa Putra ketempat kemarin ia meminta Putra menunggunya.
“Kamu tunggu disini ya, aku mau antre tiket handshake. Aku mau handshake sama Nabilah, kamu mau handshake sama Melody kan ? Berapa tiket ?” tanya Edwin.
“Pesenin 10 tiket Win, banyak hal soalnya yang mau aku bicarain hehe...” balas putra tersenyum.
“Okee deh. Oh iya Melody kan member terkenal tuh, kalau misanya tiket handshake sama dia sold out atau cuman ada beberapa aja gimana ?” tanya Edwin dan kali ini semangat Putra untuk handshake dengan Melody pun hampir patah.
“Ya kalau emang cuman ada beberapa gak apa kok, Win. Kalaupun sold out mungkin belum rezeki hehe...” balas putra merunduk sambil tersenyum.
“Yaudah aku kesana dulu yaa...” ucap Edwin lalu meninggalkan putra sejenak karna ia akan menukar tiket handshake.
Edwin pun meninggalkan Putra. Cukup lama Putra menunggu sambil terus merasakan ramainya suasana diteater JKT48 dan membuatnya tak sabar untuk handshake dengan Melody, seseorang yang selama ini membuat teka-teki dibenaknya.
Edwin kembali menghampiri Putra ketika ia usai menukar tiket...
“Put...” ucap Edwin dengan nada lesu dan duduk disamping Putra.
“Iyaa kenapa, Win ? Gimana tiketnya masih tersedia ?” tanya Putra.
“Maaf ya, Put. Tiket handshake sama Melody nya sold out. Hm kamu mau nukar buat handshake sama member lain ?” tawar Edwin namun kini ia melihat raut wajah yang berubah dari putra.
“Hm gitu ya. Gak usah, Win. Mungkin memang belum rezeki, yaudah kamu handshake aja disana, kamu kan ingin ketemu idola kamu, lagian kalau rezeki gak kemana kok. Oh iya kalau misal kamu ketemu Melody disana titip salam dari aku yaa...” ucap Putra tersenyum.
“Yakin, Put ? tanya Edwin meyakinkan.
“Iyaa yakin kok, Win...” balas Putra yang tersenyum agar sahabatnya bisa melanjutkan event handshake itu.
“Duduk ditempat ini aja aku bersyukur, karna tempat ini adalah tempat pertama kali aku ketemu sama Melody...” sambung Putra tersenyum.
Edwin menepuk pundak Putra tanda ia ingin pergi menuju barisan handshake dengan idola orang-orang disekitar situ lebih tepatnya fans JKT48.
Nabilah adalah oshi Edwin. Edwin pun mengambil barisan yang menujukan handshake bersama Nabilah yang berada dijalur 5. Edwin melihat Melody ada dijalur 3. Setelah handshake bersama Nabilah, Edwin menghampiri Melody saat dijalur keluar...
“Melody...” bisik Edwin agar tak terlihat petugas yang menjaga jalannya event handshake.
Apa daya, Edwin pun ketahuan dan petugas langsung memaksanya keluar dari teater. Melihat fansnya diperlakukan seperti itu, Melody langsung keluar dari bilik handshake-nya.
“Eh pak sebentar, ada apa ini ?” tanya Melody saat Edwin diseret keluar dari teater.
“Ini mbak, dia tadi coba memanggil mbak, kan ada diperaturan gak boleh seperti itu, jadi saya bawa dia keluar,” balas petugas itu.
“Sebentar-sebentar, biar dia ngomong dulu...” ucap Melody dan petugas itu melepaskanku.
“Ada apa ya ?” tanya Melody pada Edwin.
“Aku cuman mau nyampaikan salam dari teman aku ke kamu, Mel...” jawab Edwin.
“Teman kamu ? Siapa, ya ?” tanya Melody lagi pada Edwin.
“Teman aku nama nya Putra, fans kamu yang gak bisa melihat itu. Yang ketemu sama kamu saat dia lagi duduk didekat tempat bermain 2 hari lalu, yang kamu beri sebuah kartu ucapan itu...” balas Edwin dan membuat Melody kaget.
Seketika sunyi. Kini Melody paham siapa Putra itu yang di maksud oleh Edwin. Melody pun tersenyum lalu menanyakan keberadaan putra sekarang.
“Sekarang dia dimana ?” tanya Melody.
“Ditempat pertama kali kalian ketemu...” balas Edwin.
Melody hanya mengangguk dan tersenyum lalu kembali ke biliknya untuk melanjutkan sesi handshake dan melayani fans yang ingin handshake bersama dirinya.
Edwin
kembali menghampiri Putra yang duduk sendiri. Ada rasa tak kuasa dalam benaknya
ketika ia berbahagia bisa handshake bersama
idolanya sedangkan sahabarnya hanya duduk diam termenung karna tak mampu handshake bersama Melody.
“Hay, Put...” ucap Edwin ketika duduk disamping Putra.
“Hay Win, gimana handshake nya ?” tanya Putra.
“Hm meneynangkan. Oh iya tadi udah aku sampaikan salammu ke Melody...” balas Edwin.
“Oh iya ? Dia ngomong gimana ?"
"Kata Melody salam balik ya, semoga bisa ketemu di lain kesempatan...” balas Edwin berbohong agar tak membuat perasaan temannya semakin sedih.
“Wah senang ya bisa handshake semoga dikesempatan lain aku juga bisa...” balas Putra terus tersenyum.
Mereka pun hanya diam berdua. Tiba-tiba suara gemuruh membara didepan teater JKT48 seakan ada sang idola datang. Putra menjadi heran begitu juga Edwin, karena belum tau siapa yang sedang datang atau keluar dari teater.
“Win ada apa, kok ramai banget disana ?” tanya Putra pada Edwin.
“Aku gak tau juga, Put. Tapi kayaknya ada memebr JKT48 yang keluar dari teater, mungkin mau menyapa fans.” balas Edwin.
Putra semakin heran saat merasakan suara gemuruh itu mengarah menuju tempat ia dan Edwin sedang duduk berdua. Terbesit tanya dibenaknya mengapa suara-suara itu seperti menghampiri mereka. Dan kembali Putra menanyakan hal itu pada Edwin.
“Win, ada apa nih ? Kok suara nya kayak datang ke arah kita ya ? Kenapa suara-suara itu menuju ke arah kita, Win ?” tanya Putra yang semakin heran serta khawatir.
Edwin hanya terdiam seperti tak mampu berkata, Putra terus mendorong-dorong badan Edwin karna mengininkan jawaban dari pertanyaannya. Putra merasa ada sebuah kata-kata yang ingin dilontarkan Edwin namun tak mampu sahabatnya itu mengungkapkannya.
“Put...put...putra !!!” ucap Edwin histeris.
“Ada apa sih, Win ?!” tanya Putra penasaran.
Edwin kembali terdiam dan tak mengeluarkan kata-kata. Kini suara gemuruh itu semakin dekat ke arah mereka dan seketika sunyi saat semua suara-suara gemuruh itu berada tepat disekeliling mereka.
Putra merasakan ada seseorang yang sedang berdiri dihadapannya, dari parfum yang orang kenakan itu, Putra seperti pernah mencium wangi parfum itu namun ia lupa kapan mencium wangi parfum itu...
“Hallo ! Ceria dan bersinar selalu, aku Melody !” ucap seseorang itu yang ternyata Melody, seseorang yang sangat Putra ingin temui dan kini, seseorang itu sedang berdiri dihadapannya.
Putra hanya terdiam tak menyangka, bahwa seseorang yang sangat ia ingin temui kini sudah berdiri dihadapannya. Walaupun putus asa sempat ia alamai karna tak mampu handshake bersama Melody kini sinra sudah karna kehadiran Melody dihadapannya.
Putra berdiri dan Melody menarik tangan kanan putra seraya bersalaman,
“Terima kasih sudah mau menyempatkan datang untuk menghadiri event handshake ini walau pun kamu belum bisa handshake. tapi aku hargai usaha kamu. Terima kasih juga sudah mau mensupport JKT48. Kekuranganmu tak membuat kamu putus asa untuk mencari kebahagiaan, dan aku bangga sama kamu karna itu. Aku minta kamu tetap semangat untuk menjalani hidup kamu ya ! Tetaplah tersenyum apapun yang terjadi dan tetap syukuri itu ! Tetap dukung JKT48 dan terus semangat ya PUTRA !!!” ucap Melody pada Putra dan semua orang yang ada disekitar situ pun bertepuk tangan dan kembali bergemuruh saat Melody usai berbicara pada Putra.
Mata buta itu pun meneteskan air mata karena terharu kala seseorang yang ingin sekali ia temui menyempatkan keluar dari teater menghampiri dirinya yang tak mempunyai kesempatan untuk handshake. Suasana menjadi haru, Putra pun mulai mengeluarkan kata per kata dari mulutnya,
“Terima kasih juga sudah memberi keceriaan dalam hidup aku. Pada dasarnya aku memang gak bisa melihat. Aku gak bisa lihat kamu, aku gak bisa tau siapa kamu sebenarnya, tapi aku tau kalau kamu itu orang yang baik dan selalu ceria. Entah mengapa kamu dan teman-teman kamu(JKT48) membuat aku merasa nyaman ketika menonton show diteater kalian walaupun hanya mampu mendengar tanpa melihat. Tetap semangat juga ya kapten buat apapun yang kamu lakukan, tetap hibur fans kamu, tetap berikan yang terbaik untuk semua orang, sukses sama JKT48 dan 1 lagi tetap ceria dan tetaplah bersinar...selalu...
“Hay, Put...” ucap Edwin ketika duduk disamping Putra.
“Hay Win, gimana handshake nya ?” tanya Putra.
“Hm meneynangkan. Oh iya tadi udah aku sampaikan salammu ke Melody...” balas Edwin.
“Oh iya ? Dia ngomong gimana ?"
"Kata Melody salam balik ya, semoga bisa ketemu di lain kesempatan...” balas Edwin berbohong agar tak membuat perasaan temannya semakin sedih.
“Wah senang ya bisa handshake semoga dikesempatan lain aku juga bisa...” balas Putra terus tersenyum.
Mereka pun hanya diam berdua. Tiba-tiba suara gemuruh membara didepan teater JKT48 seakan ada sang idola datang. Putra menjadi heran begitu juga Edwin, karena belum tau siapa yang sedang datang atau keluar dari teater.
“Win ada apa, kok ramai banget disana ?” tanya Putra pada Edwin.
“Aku gak tau juga, Put. Tapi kayaknya ada memebr JKT48 yang keluar dari teater, mungkin mau menyapa fans.” balas Edwin.
Putra semakin heran saat merasakan suara gemuruh itu mengarah menuju tempat ia dan Edwin sedang duduk berdua. Terbesit tanya dibenaknya mengapa suara-suara itu seperti menghampiri mereka. Dan kembali Putra menanyakan hal itu pada Edwin.
“Win, ada apa nih ? Kok suara nya kayak datang ke arah kita ya ? Kenapa suara-suara itu menuju ke arah kita, Win ?” tanya Putra yang semakin heran serta khawatir.
Edwin hanya terdiam seperti tak mampu berkata, Putra terus mendorong-dorong badan Edwin karna mengininkan jawaban dari pertanyaannya. Putra merasa ada sebuah kata-kata yang ingin dilontarkan Edwin namun tak mampu sahabatnya itu mengungkapkannya.
“Put...put...putra !!!” ucap Edwin histeris.
“Ada apa sih, Win ?!” tanya Putra penasaran.
Edwin kembali terdiam dan tak mengeluarkan kata-kata. Kini suara gemuruh itu semakin dekat ke arah mereka dan seketika sunyi saat semua suara-suara gemuruh itu berada tepat disekeliling mereka.
Putra merasakan ada seseorang yang sedang berdiri dihadapannya, dari parfum yang orang kenakan itu, Putra seperti pernah mencium wangi parfum itu namun ia lupa kapan mencium wangi parfum itu...
“Hallo ! Ceria dan bersinar selalu, aku Melody !” ucap seseorang itu yang ternyata Melody, seseorang yang sangat Putra ingin temui dan kini, seseorang itu sedang berdiri dihadapannya.
Putra hanya terdiam tak menyangka, bahwa seseorang yang sangat ia ingin temui kini sudah berdiri dihadapannya. Walaupun putus asa sempat ia alamai karna tak mampu handshake bersama Melody kini sinra sudah karna kehadiran Melody dihadapannya.
Putra berdiri dan Melody menarik tangan kanan putra seraya bersalaman,
“Terima kasih sudah mau menyempatkan datang untuk menghadiri event handshake ini walau pun kamu belum bisa handshake. tapi aku hargai usaha kamu. Terima kasih juga sudah mau mensupport JKT48. Kekuranganmu tak membuat kamu putus asa untuk mencari kebahagiaan, dan aku bangga sama kamu karna itu. Aku minta kamu tetap semangat untuk menjalani hidup kamu ya ! Tetaplah tersenyum apapun yang terjadi dan tetap syukuri itu ! Tetap dukung JKT48 dan terus semangat ya PUTRA !!!” ucap Melody pada Putra dan semua orang yang ada disekitar situ pun bertepuk tangan dan kembali bergemuruh saat Melody usai berbicara pada Putra.
Mata buta itu pun meneteskan air mata karena terharu kala seseorang yang ingin sekali ia temui menyempatkan keluar dari teater menghampiri dirinya yang tak mempunyai kesempatan untuk handshake. Suasana menjadi haru, Putra pun mulai mengeluarkan kata per kata dari mulutnya,
“Terima kasih juga sudah memberi keceriaan dalam hidup aku. Pada dasarnya aku memang gak bisa melihat. Aku gak bisa lihat kamu, aku gak bisa tau siapa kamu sebenarnya, tapi aku tau kalau kamu itu orang yang baik dan selalu ceria. Entah mengapa kamu dan teman-teman kamu(JKT48) membuat aku merasa nyaman ketika menonton show diteater kalian walaupun hanya mampu mendengar tanpa melihat. Tetap semangat juga ya kapten buat apapun yang kamu lakukan, tetap hibur fans kamu, tetap berikan yang terbaik untuk semua orang, sukses sama JKT48 dan 1 lagi tetap ceria dan tetaplah bersinar...selalu...
“Terima kasih...idola tak terlihat....”
Tamat.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar